Mohon tunggu...
Sutrisno
Sutrisno Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Public Health

Entrepreneur media promkes dan tata graha akreditasi, sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Komitmen dan Inovasi, Itu yang Menjadikan J&T Express Logistik Pilihan Era Industri 4.0

25 November 2019   09:05 Diperbarui: 27 November 2019   14:46 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era industri 4.0 telah mengubah wajah dunia usaha dari konvensional menuju ke digital yang lekat dengan peran teknologi dan informasi. Transformasi total ini tidak hanya berimbas pada pelaku usaha skala besar melainkan pelaku usaha sektor kecil dan menengah. Mulai dari produk lokal, produk kreatif sampai dengan produk impor bersaing ketat memperebutkan pasar Indonesia yang yang memang sangat potensial.

Bayangkan saja, pertumbuhan e-commerce di Indonesia meningkat 12 kali lipat sejak tahun 2015 dengan peningkatan rata-rata 81% diprediksi akan mencapai USD 82 M pada tahun 2025 (sumber) dan "kue besar" itulah yang menarik diperebutkan dan dinikmati oleh pelaku usaha, baik itu produsen, distributor maupun tentu saja perusahaan jasa pengiriman.

Pesatnya pertumbuhan e-commerce ini selalu sejalan dengan pertumbuhan jasa pengiriman. Layaknya dua sisi mata uang, sejauh mana usaha online bertumbuh, akan sejauh itu pula jasa pengiriman bertumbuh. J&T Express misalnya, perusahaan jasa pengiriman yang berfokus pada sektor e-commerce ini terus mengalami kenaikan signifikan di tahun ke empat berkiprah dalam jasa pengiriman di Indonesia.

Bahkan pada tahun 2019 ini J&T mampu menembus pengiriman 1 juta paket per hari (di luar peak session). Dengan demikian tidaklah mengherankan jika perusahaan ini kini mampu melebarkan sayapnya ke beberapa negara di Asia Tenggara. J&T Express telah memiliki lebih dari 300 sampai 700 drop point di Malaysia, Filipina, Vietnam,  Thailand dan bahkan pada bulan Juli lalu J&T Express  sukses melebarkan sayap bisnisnya ke pasar e-commerce Singapura.

Penulis merupakan entrepreuner usaha online yang telah berkiprah dalam penjualan berbasis e-commerce sejak tahun 2015. Kami bergerak di sektor produk kreatif tata graha melalui PT. Sejasa. Sejauh fenomena yang kami pelajari dalam kurun waktu lima tahun belakangan, pertumbuhan ekonomi di sektor e-commerce ini berkembang dengan luar biasa karena didukung oleh sinergitas antara pelaku usaha dan jasa pengiriman yang berjalan dengan sangat baik.

Sinergi dan kolaborasi yang baik inilah kunci dalam  memenuhi harapan masyarakat. Dalam bertransaksi secara daring, masyarakat butuh produk yang baik dan cepat sampai, begitulah pemikiran mendasarnya.  Pemenuhan akan harapan konsumen ini adalah kunci, maka dengan kata lain jika ingin menjadi nomor satu, baik itu dari sektor jasa penjualannya maupun dari sektor jasa pengirimannya maka penuhilah harapan konsumen. Jika kita jabarkan secara teknis, maka setidaknya kita akan menemukan empat kebutuhan masyarakat selaku konsumen yang harus dipenuhi oleh jasa layanan yakni :

Pertama, kepastian layanan. Kepastian layanan ini dimulai dari konsistensi hari pelayanan yang secara simultan akan mempengaruhi kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman. Permasalahan yang masih sering dikeluhkan oleh konsumen dalam jasa pelayanan pengiriman barang saat ini adalah ketidakpastian pelayanan. Hal ini banyak terjadi pada model-model jasa pengiriman dengan sistem manajemen berbasis keagenan dan franchise. Kelemahan dari sistem keagenan yang banyak penulis alami adalah jam buka agen yang tidak pasti.

Memang perusahaan mengklaim layanan cepat dan bisa sampai keesokan harinya namun pelaku usaha sering mendapat komplain dari konsumen atas keterlambatan pengiriman. Setelah ditelusuri terdapat permasalahan pick up dari agen ke pusat pengiriman yang terkendala dengan jam tutup agen, misalnya hari libur, atau melewati jam pick up.

Kedua, jangkauan pelayanan sampai ke pelosok negeri. Sebagai negara yang besar dan luas secara geografis, diperlukan ekspedisi yang memiliki keterjangkauan yang mampu menjangkau hingga ke pelosok nusantara. Pemerataan transaksi hingga saat ini masih terkendala dengan permasalahan banyaknya ekspedisi yang tidak mampu menjangkau banyak wilayah terpencil.

Ketiga, kemudahan akses, kemudahan akses disini meliputi kemudahan pengiriman (pengecekan tarif pengiriman, kemudahan drop point atau pick up dan tracking), dan manajemen klaim atas risiko kerusakan atau kehilangan barang. Di era disrupsi industri ini suka tidak suka, penyedia layanan harus mau bergeser dari paradigma konvensional menuju ke platform digital.

Sangat mengherankan bagi penulis, di era yang sudah sedemikian canggihnya ini masih ada perusahaan jasa layanan yang menerapkan sistem perhitungan tarif secara manual dengan datang ke kantor untuk produk-produk layanan tertentu. Dan yang lebih ironis lagi, justru kondisi semacam ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan ekspedisi besar, bahkan BUMN yang seharusnya didukung oleh kekuatan finansial yang tidak terbatas.

Kemudahan akses ini juga terkait dengan ketersediaan fitur pelacakan. Masih banyak juga perusahaan yang tidak mengelola sistem tracking dengan baik. Setiap kali konsumen melakukan pengecekan : hanya tertera manifes serah, manifes terima secara berulang-ulang. Kadang-kadang konsumen masih harus menterjemahkan bahasa ekspedisi yang dikombinasi dengan istilah menggunakan bahasa Inggris yang sangat interpretatif.

Permasalahan lain terkait akses terhadap jasa pengiriman adalah masih banyaknya perusahaan jasa pengiriman tidak didukung dengan drop point yang memadai dan permasalahan waktu pelayanan yang sangat terbatas sebagaimana diuraikan diatas. Dan terkait penyelesaian permasalahan kerusakan atau kehilangan barang juga menjadi hal yang tak kalah pentingnya dari sebuah proses pengiriman barang yang menjadi kebutuhan konsumen.

Keempat, harga yang kompetitif. Makna kompetitif disini tidaklah selalu dapat dimaknai dengan murah, melainkan terjangkau dan sesuai dengan nilai serta ekspektasi konsumen atas sebuah jasa yang diterima. Apalah artinya selisih harga kurang dari 10ribu jika konsumen harus bertaruh dengan waktu, dengan risiko barang hilang, keterlambatan dan hal-hal lain yang dampaknya merugikan konsumen itu sendiri.

Kiat memilih jasa layanan yang baik 

Lalu bagaimana kiat memilih jasa pengiriman yang baik? Jasa pelayanan yang baik setidaknya memenuhi enam aspek pelayanan yang baik yang harus dijadikan pertimbangan.  

1. Pengecekan tarif yang mudah :

Hindari memilih ekspedisi yang tidak memberikan informasi tarif secara akurat. Pelaku usaha pun pasti tidak akan menggunakan ekspedisi semacam ini terkecuali untuk kondisi-kondisi yang urgen dan memang tidak dapat dihindari.

2. Kepastian perkiraan barang tiba tepat waktu :

Kepastian barang tiba ini akan sangat membantu Anda, khususnya bagi Anda yang memang membutuhkan barang-barang untuk kebutuhan acara-acara yang sudah terikat dengan waktu tertentu.

3. Layanan pick up atau drop point yang pasti.

Ini mengandung makna pasti dalam hal hari buka pelayanan dan pick up barang, baik itu dari agen ke konsumen maupun dari agen ke pusat pengirima. Pertimbangkan dalam pemilihan hari dan jam pengiriman jika Anda tidak menggunakan ekspedisi dengan sistem 365 hari pelayanan, karena sangat mungkin barang yang Anda kirim hari Sabtu baru dipick up dari agen menuju kantor pusat pada hari Senin minggu berikutnya.

4. Kemudahan informasi tracking :

Pilihlah jasa ekspedisi yang mudah dalam pelacakan barang, sedapat mungkin yang menggunakan bahasa Indonesia dan tidak berbelit-belit dalam istilah-istilah pada sistem pelacakan kirimannya.

5. Harga yang kompetitif :

Jangan mudah tergiur dengan harga murah. Selaku konsumen yang smart, lebih baik kita  memprioritaskan kenyamanan dan ketenangan dalam bertransaksi daripada pikiran kita harus dibebani dengan ketidakpastian barang akibat dari pemilihan jasa pengiriman yang terlalu murah.

6. Jaminan kemudahan klaim atas terjadinya kerusakan dan kehilangan barang.

Kemudahan atas klaim barang ini menjadi sesuatu yang wajib dipertimbangkan dalam memilih sebuah jasa pengiriman barang.

Di Sejasa kami selalu merekomendasikan J&T Express sebagai jasa layanan ekspedisi pilihan utama yang kami letakkan di sidebar halaman utama website. Pemilihan J&T Express ini tidak lepas dari unsur work, vision, soul yang kami nilai melekat dalam komitmen dan inovasi J&T Express dalam memberikan layanan yang pasti terhadap konsumen

Acapkali konsumen berusaha memberikan pertanyaan pembanding dengan kata kunci pertanyaan yang paling banyak muncul : bagus mana ? Di J&T Express tarif bisa dicek dengan mudah, kepastian barang tiba sesuai estimasi, hari libur tetap buka dan pick up barang. J&T Express menerapkan sistem manajemen terpusat, ini berbeda dengan sistem keagenan atau franchise yang banyak diterapkan oleh perusahaan jasa pengiriman barang lainnya.

Dengan sistem keagenan atau franchise, agen selaku drop point bisa buka dan tutup pelayanan tanpa dapat dikontrol oleh sistem perusahaan, apa dampaknya untuk konsumen? Bisa jadi barang Anda menginap di agen berhari-hari meskipun Anda sudah menerima resi pengiriman barang. Selain itu J&T Express  juga memberikan kemudahan sistem tracking yang jauh lebih baik dibandingkan kompetitor-kompetitornya. Soal jangkauan pelayanan, tidak perlu diragukan lagi. Bukan hanya menjangkau dalam negeri, bahkan J&T Express akan mampu memenuhi kebutuhan Anda akan ekspedisi berkualitas hingga ke berbagai negara di Asia Tenggara.

Pertanyaan lain yang juga sering ditanyakan konsumen adalah bagaimana jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang? Sebagai J&T Express mengusung empat pilar : integritas, share, layanan dan tanggung jawab sebagai nilai dasar, J&T Express akan selalu mengedepankan tanggung jawab dalam bentuk manajemen klaim yang baik atas terjadinya kerusakan maupun kehilangan barang yang mungkin terjadi. Dan satu hal yang tak kalah menarik adalah harga yang ditawarkan relatif terjangkau, melebihi kualitas pelayanannya.

Komitmen dan inovasi adalah dua hal yang harus selalu berkembang secara dinamis. Dan era disrupsi teknologi 4.0 ini secara otomatis akan menyeleksi dan menyingkirkan mereka yang abai terhadap dua hal tersebut. Jika J&T Express masih survive dan terus berkembang hingga kini, tentu karena mereka tetap berpegang pada komitmen dan inovasi dalam memberikan jasa pelayanan yang terbaik bagi masyarakat pengguna layanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun