Pernikahan adalah ikatan suci yang diharapkan dapat bertahan seumur hidup. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua pernikahan mampu melewati ujian waktu.
Di tengah maraknya perceraian yang seolah menjadi tren, kisah cinta Oma Roseline dan Opa Tjiptadinata menjadi oase di tengah gurun. 60 tahun usia pernikahan bukanlah waktu yang singkat.Â
Pertemuan pertama saya dengan pasangan inspiratif ini dimulai pada bulan Agustus 2013. Dalam ajang temu kompasianers pribadi atas undangan mereka yang sedang berkunjung ke Indonesia, memperkenalkan saya dengan Pak Thamrin Sonata (almarhum) dan Pak Katedrajawen.Â
Saya berkesempatan mendampingi pasangan ini dalam beberapa kompasianival, dan juga bertemu kelompok setiap pasangan ini berkunjung ke Indonesia.Â
Tahun 2015, Januari, saya bersama Pak Katedra dan Pak Thamrin Sonata diundang ke acara keluarga, 50 tahun pernikahan dan sukses membuat saya merenung tentang makna pernikahan yang sesungguhnya.
Saya selalu bertanya-tanya, mengapa ada pernikahan yang bisa bertahan begitu lama? Apa rahasianya? Dari obrolan santai bersama Oma dan Opa, saya menemukan jawaban yang sederhana namun begitu dalam.
Opa dengan tegas menyatakan, "Istri saya ini orang hebat. Ia bertahan, di antara seluruh badai kehidupan kami. Ditipu orang, masuk penjara, semua dilewati." Kata-kata itu menyentuh hati saya. Di tengah segala cobaan hidup, cinta dan kesetiaan mereka justru semakin teruji dan tumbuh semakin kuat.
Oma juga tak kalah luar biasa. Saat saya bertanya tentang bagaimana ia bisa bertahan menemani Opa ke mana mana, ia menjawab dengan tulus, "Suami saya tidak capek, ya saya juga tidak." Sederhana, namun di balik kalimat itu tersimpan makna yang begitu dalam tentang dukungan tanpa syarat dan kesediaan untuk bersama melewati suka dan duka. Saya nyaris tidak pernah melihat Opa tanpa Oma. Komitmen untuk tetap bersama adalah hal yang saya temukan.Â
Saya melihat sendiri interaksi hangat antara Oma, Opa, dan cucu-cucu mereka, saya semakin yakin bahwa pernikahan yang bahagia adalah warisan paling berharga yang bisa kita berikan kepada generasi selanjutnya.
 Cucu mereka, pada ulang tahun pernikahan ke 50 di hotel Jayakarta waktu itu menuturkan dengan penuh bangga dan bahagia tentang kakek neneknya yang telah bersama selama 50 tahun. Ini adalah bukti nyata bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan. Cinta bukan hanya sekedar perasaan, namun juga komitmen dan kepercayaan satu sama lain.Â
Sebagai salah satu tamu dalam ulang tahun pernikahan tersebut. Saya menyaksikan sendiri tahun demi tahun selama Opa dan Oma di Kompasiana juga.
Kisah cinta Oma dan Opa menjadi inspirasi bagi saya dan banyak orang lainnya. Mereka mengajarkan kita bahwa pernikahan bukanlah sekadar perayaan cinta, tetapi juga sebuah komitmen untuk saling mendukung, saling menghargai, dan saling setia dalam segala kondisi.
Dalam era di mana hubungan antarmanusia seringkali bersifat sementara, kisah cinta Oma dan Opa mengingatkan kita akan pentingnya membangun hubungan yang kokoh dan abadi. Mereka adalah bukti nyata bahwa cinta sejati memang ada dan mampu bertahan melewati ujian waktu.Â
Sekali lagi, mengulang tulisan saya 9 tahun yang lalu, Pernikahan yang Bertahan adalah Warisan Berharga bagi Generasi mendatang.Â
Saya terharu dan bersyukur mengenal Opa dan Oma.Â
Salam hormat dan sayang
Maria Margaretha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H