Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Hidup terus bergulir, kau bisa memilih diam atau mengikutinya, mengacuhkan atau mempelajarinya. Merelakan, atau meratapinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Hati Curah Kelas Jeroan

16 April 2016   10:06 Diperbarui: 16 April 2016   10:14 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Mmmdap | Sumber: resepkoki.co"][/caption]Saya ingin seperti itu

Menulis seakan saya tak pernah tau akan segala sesuatu

Bagai menyalakan mesin yang baru selesai dibuat untuk pertamakalinya

Dipacu

Menderu

Oli merambati setiap hal-hal yang bergesekan

seperti wasit sepakbola yang memisahkan pemain-pemain yang hendak berjotosan

Seperti haus manakala mendapat tetes air pertama

 

Tapi kertas saya sudah lama runyek dan penuh tulisan

Yang dicoret dan ditulis lagi di atasnya, lalu dicoret lagi dan ditulis lagi di sampingnya

Lalu runyek karena marah saya terhadap jalan buntu, saya rumet mengepal dan membantingnya ke pintu

Kenapa orang-orang tak ada satupun yang memberitahu

Pasang papan atau apa setidaknya di depan

Atau memang tabiat kita senang menari di atas lain derita

Tapi itu lain cerita

 

Tetap saja memungut lagi,

membuka lagi,

menulis lagi,

mencoret lagi,

membuntu lagi,

membanting lagi

Ulangi!

Begitulah kisah kertas dimonogami

 

Saya ingin seperti itu

Berpikir seakan saya tak pernah diajari sesuatu

Oleh Ibu

Oleh guru

Oleh lagu

Oleh buku

Oleh masa lalu

Oleh rindu

 

Oleh Bapak

Oleh retak

Oleh watak

Oleh kerak

Oleh ombak

Oleh sejenak

 

Mencari musuh untuk mengadu ilmu, baca dikalahkan

Tapi kurang presisi karena saya kurang ambisi

Sedang musuh utama sudah saya lupa

Cermin-cermin di rumah sudah buram semua

 

April, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun