biar belatung-belatung mengencingi jasad berlendir mereka
sehingga ciptaan yang paling hina sekalipun
akan merasa jijik untuk sekedar memandangnya."Â
Cak Din lalu lanjut menyeruput kopi yang belum disentuhnya sama sekali itu. Di seberang meja, istrinya melongo dengan centong nasi di tangan. Mulutnya terbuka seperti bila seseorang terpana. Matanya hanya menatap Cak Din dan tak beranjak dari situ. Cak Din sedang menyeruput kopinya ketika kesadaran menyambar pikirannya. Brutt! kopinya tersembur mengenai piring berisi nasi dan piring-piring berisi lauk yang ada di meja makan itu.
"Hwarakadah!" istrinya berteriak kaget. Kaget karena apa pun itu yang diucapkan Cak Din barusan, yang dibalut dengan semburan kopi dari mulut Cak Din yang kini tak lagi harum.Â
Â
Jakarta, April 2016
ilustrasi diambil dari www.nyunyu.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI