Mohon tunggu...
Riri
Riri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bebaskan pikiran dengan tidur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tirai

6 Juni 2024   09:18 Diperbarui: 6 Juni 2024   09:19 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hah?" 

"Itu loh ... yang tadi," Tavi mencoba memberikan petunjuk dengan dagunya ke arah lapangan, tapi Chila enggan untuk menoleh. 

Bugh

"Mbak! Ga papa kan? Mbak La?? Mau ngapainn??" Tavi panik melihat Chila mengambil bolanya kasar dan dengan amarah menuju ke tengah lapangan.

"Kece kayak gitu? Gak! Kenapa sih kalian suka ganggu orang yang lemah??" Chila melemparkan bolanya ke hadapan lawan bicaranya dan ditangkap mudah oleh sang empu.

"Kalau tau lemah, ga usah sok jadi pahlawan." 

"Kalau tau ga bisa famous, ga usah sok jadi primadona." 

"Bisa." 

"Gak! Kalian ga bisa, kalian cuman mengandalkan jabatan orang tua dan harta!!" pungkas Chila meluapkan semua emosinya yang ia bendung 3 tahun ini.

"Memang, ga ada masalah dengan itu Chila. Selagi manusia masih mau disuap menyuap, itu bukan salah kaminya."

Chila bertepuk tangan dengan lontaran kalimat yang baru saja terjun dari mulutnya, kata-kata realistis yang kurang tepat bagi anak seusia mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun