Mohon tunggu...
Anzella zahra
Anzella zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra indonesia

mahasiswa universitas islam sultan agung semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Paper Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Perangkat Digital "Berita Cerdas"

25 Juli 2024   09:17 Diperbarui: 25 Juli 2024   09:19 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PAPER

KELEBIHAN dan KELEMAHAN PENGGUNAAN PERANGKAT DIGITAL

"Berita Cerdas"

 

Dosen Pengampu

Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd.

oleh Anzella Syahida Zahra Sulistyo Aji

  

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Perangkat Digital Pembelajaran.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kamu menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Perangkat Digital Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Semarang, 20 Juli 2024

 

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  •  
  •  Di era digital saat ini, pendidikan mengalami transformasi yang signifikan seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi ini telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu aspek yang paling menonjol dalam transformasi ini adalah penggunaan bahan ajar digital dalam proses pembelajaran. Bahan ajar digital mencakup segala bentuk materi pembelajaran yang disajikan melalui media elektronik, seperti e-book, video, aplikasi interaktif, dan platform pembelajaran daring. Penggunaan bahan ajar digital ini tidak hanya mengubah cara penyampaian materi oleh guru, tetapi juga cara siswa berinteraksi dengan materi tersebut, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan interaktif.

  • Bahan ajar digital menawarkan berbagai keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan bahan ajar tradisional. Pertama, bahan ajar digital lebih mudah diakses oleh siswa kapan saja dan di mana saja, selama mereka memiliki perangkat dan koneksi internet. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam proses pembelajaran, memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan ritme dan waktu yang mereka tentukan sendiri (Means, Toyama, Murphy, Bakia, & Jones, 2009). Kedua, bahan ajar digital seringkali lebih interaktif dan menarik, menggunakan multimedia seperti video, animasi, dan simulasi untuk menjelaskan konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami. Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (Sung, Chang, & Liu, 2016).

  • Selain itu, bahan ajar digital juga mendukung personalisasi pembelajaran. Dengan teknologi yang tersedia, materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa, memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka (Pane & Patriarca, 2019). Misalnya, platform pembelajaran daring dapat menyediakan berbagai jenis konten yang dapat dipilih siswa sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, serta memberikan umpan balik langsung atas tugas yang mereka kerjakan.

  • Namun, penerapan bahan ajar digital juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan akses teknologi. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan internet yang memadai, terutama di daerah-daerah terpencil atau kurang berkembang. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan dalam kesempatan belajar dan memperburuk ketidaksetaraan pendidikan (Warschauer, Knobel, & Stone, 2004). Selain itu, banyak guru yang masih belum terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam pengajaran dan membutuhkan pelatihan lebih lanjut untuk mengembangkan keterampilan digital mereka (Fisher, Denning, Higgins, & Lovelace, 2011).


  • Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat. Pemerintah dapat berperan dalam meningkatkan infrastruktur teknologi di sekolah-sekolah, serta menyediakan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan bahan ajar digital. Sekolah dan guru juga dapat bekerja sama untuk mengembangkan dan memilih bahan ajar digital yang berkualitas dan relevan dengan kurikulum. Dengan upaya-upaya ini, diharapkan penggunaan bahan ajar digital dapat lebih optimal dalam mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan di era digital ini.


  • Pper ini akan membahas lebih lanjut mengenai kelebihan dan kelemahan penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran .

  • Rumusan Masalah
  •  
  • Bagaimana kelebihan dan kelemahan penggunaan perangkat digital pembelajaran?

  • Tujuan Penulisan 
  •  
  • Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penggunaan perangkat digital pembelajaran

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA BELAJAR DIGITAL

  •  Pengertian media pembelajaran menurut Sadiman (2008: 7) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Berdasarkan pengertian media pembelajaran dari pakar ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah cara yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran siswa dengan menggunakan berbagai macam alat ataupun bahan untuk menyalurkan sebuah materi pembelajaran kepada peserta didik. Pembelajaran berbasis digital dilakukan guru untuk membantu proses interaksi komunikasi antara guru dengan siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang meningkat. Guru harus mampu mengembangkan ide-ide dalam membuat media pembelajaran. Dalam menggunakan media pembelajaran berbasis digital seperti menggunakan video animasi sebagai contohnya maka guru bisa menggabungkan dokumen, gambar dan juga audio untuk menyampaikan materi pembelajaran.

 Proses pembelajaran akan dapat terlaksana dengan lebih baik jika dibantu dengan penggunaan perangkat digital. Namun, perangkat digital atau perangkat berbasis TIK dalam pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya baik itu terhadap peserta didik maupun terhadap tenaga pendidik. Kelebihan dan kelemahannya yaitu sebagai berikut

  • Kelebihan
  • Aksesibilitas Tinggi

  • Bahan ajar digital dapat diakses kapan saja dan di mana saja asalkan terdapat koneksi internet. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan fleksibel sesuai jadwal dan lokasi mereka sendiri, meningkatkan kesempatan untuk belajar mandiri.

2. Interaktivitas

  • Media ajar digital sering kali lebih interaktif dibandingkan dengan media tradisional. Penggunaan multimedia seperti video, animasi, simulasi, dan kuis interaktif dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam belajar.

  • Personalisasi Pembelajaran

  • Bahan ajar digital memungkinkan penyesuaian materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa. Platform pembelajaran daring dapat menyediakan berbagai jenis konten dan metode pengajaran yang dapat dipilih sesuai dengan gaya belajar dan minat siswa, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif.

  • Penghematan Biaya dan Sumber Daya

  • Penggunaan bahan ajar digital dapat mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan distribusi buku teks dan materi cetak lainnya. Selain itu, materi digital dapat diperbarui secara berkala tanpa biaya tambahan, sehingga selalu up-to-date.

  • Kolaborasi dan Komunikasi

  • Platform pembelajaran daring memungkinkan siswa dan guru untuk berkolaborasi dan berkomunikasi secara lebih efektif. Siswa dapat bekerja sama dalam proyek-proyek kelompok, berdiskusi dalam forum, dan mendapatkan umpan balik langsung dari guru.

  • 6. Evaluasi dan Umpan Balik Instan

Media ajar digital sering kali dilengkapi dengan fitur evaluasi otomatis yang memungkinkan siswa mendapatkan umpan balik instan atas tugas dan latihan yang mereka kerjakan. Hal ini membantu siswa untuk segera mengetahui kesalahan dan memperbaikinya, serta membantu guru dalam memantau kemajuan siswa secara real-time.

  • 7. Fleksibilitas Konten

  • Konten digital dapat mencakup berbagai jenis materi, termasuk teks, audio, video, gambar, dan interaksi. Fleksibilitas ini memungkinkan guru untuk menyajikan materi dengan cara yang paling efektif untuk topik tertentu dan gaya belajar siswa.

  • 8. Peningkatan Keterampilan Digital

  • Penggunaan bahan ajar digital juga membantu siswa dan guru untuk mengembangkan keterampilan digital mereka. Keterampilan ini sangat penting di era digital saat ini dan dapat memberikan keuntungan kompetitif dalam dunia kerja di masa depan.

  • 9. Lingkungan Belajar yang Ramah

  • Dengan mengurangi penggunaan kertas dan bahan cetak lainnya, media ajar digital lebih ramah lingkungan. Ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendorong praktik-praktik berkelanjutan.

  • 10. Akses ke Sumber Belajar yang Luas

  • Internet menyediakan akses ke sumber belajar yang sangat luas dan beragam, termasuk artikel jurnal, buku, video pembelajaran, dan kursus daring dari institusi pendidikan terkemuka di seluruh dunia. Siswa dapat memanfaatkan sumber-sumber ini untuk memperdalam pengetahuan mereka di luar kurikulum standar.

Kelebihan dari Berita Cerdas dalam pengaplikasian mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks Berita adalah

1. Pemahaman dan Analisis Teks Berita

Bahan ajar digital dapat membantu siswa dalam memahami dan menganalisis teks berita dengan lebih mendalam. Melalui akses ke berbagai sumber berita digital, siswa dapat membandingkan dan menganalisis struktur, bahasa, dan gaya penulisan dari berbagai jenis berita. Alat analisis digital juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi elemen penting dalam teks berita seperti lead, isi, dan penutup.

2. Kemampuan Membaca Kritis

Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca kritis mereka dengan menggunakan bahan ajar digital yang menyediakan akses ke berbagai artikel berita, analisis kritis, dan komentar. Dengan membaca berbagai perspektif dan analisis, siswa belajar untuk mengkritisi sumber informasi, membedakan fakta dari opini, dan mengenali bias.

3. Kemampuan Menulis Berita

Bahan ajar digital menyediakan berbagai alat dan sumber daya untuk mendukung penulisan berita. Siswa dapat menggunakan aplikasi pengolah kata yang canggih dan alat bantu penulisan untuk menulis, mengedit, dan memformat berita mereka. Platform digital juga dapat menyediakan umpan balik instan dan panduan langkah demi langkah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis berita.

4. Kemampuan Riset dan Pengumpulan Informasi

Dengan bahan ajar digital, siswa dapat mengakses berbagai sumber informasi online untuk melakukan riset. Mereka dapat belajar menggunakan mesin pencari, database berita, dan sumber akademis untuk mengumpulkan data yang relevan dan akurat. Kemampuan ini sangat penting dalam menulis berita yang berbasis fakta dan informasi yang terverifikasi.

5. Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis

Bahan ajar digital seringkali mencakup tugas-tugas yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan analitis. Misalnya, siswa dapat diberi tugas untuk menganalisis berita hoaks dan memverifikasi kebenarannya, atau untuk membandingkan laporan berita dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi bias dan perspektif yang berbeda.

6. Kemampuan Multimodal Literasi

Penggunaan bahan ajar digital melibatkan berbagai bentuk media, termasuk teks, gambar, audio, dan video. Ini membantu siswa mengembangkan kemampuan multimodal literasi, yang penting untuk memahami dan menginterpretasikan informasi dalam berbagai format. Misalnya, siswa dapat belajar membuat video berita atau podcast berita.

7. Kemampuan Kolaborasi dan Komunikasi

Platform pembelajaran digital memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dalam proyek kelompok secara online. Siswa dapat bekerja sama untuk menulis dan mengedit berita, serta berdiskusi dan memberikan umpan balik melalui forum online. Ini membantu meningkatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi mereka.

8. Pemahaman Etika Jurnalisme

Bahan ajar digital dapat mencakup modul tentang etika jurnalisme, yang membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar jurnalisme yang etis, seperti keakuratan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Ini penting untuk membentuk jurnalis yang profesional dan bertanggung jawab di masa depan.

9. Kemampuan Penggunaan Teknologi

Dengan menggunakan bahan ajar digital, siswa juga akan meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi. Ini termasuk penggunaan perangkat lunak pengolah kata, alat presentasi, platform pembelajaran daring, dan aplikasi pengeditan video. Keterampilan teknologi ini sangat penting di era digital saat ini.

  • Kelemahan

  • Keterbatasan Akses Teknologi

  • Tidak semua siswa memiliki akses yang memadai ke perangkat teknologi dan koneksi internet yang stabil. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan dalam kesempatan belajar antara siswa yang memiliki akses teknologi dan mereka yang tidak.

  • Ketergantungan pada Teknologi

  • Penggunaan bahan ajar digital dapat menyebabkan ketergantungan pada teknologi. Jika terjadi masalah teknis seperti gangguan internet atau kerusakan perangkat, proses pembelajaran dapat terganggu. Selain itu, siswa mungkin kurang terampil dalam belajar secara mandiri tanpa bantuan teknologi.

  • Distraksi dan Kurangnya Fokus

  • Perangkat digital seperti komputer dan smartphone dapat menjadi sumber distraksi bagi siswa. Akses ke media sosial, permainan, dan situs web lainnya dapat mengalihkan perhatian siswa dari pembelajaran dan mengurangi efektivitas belajar.

  • Kualitas dan Validitas Sumber

  • Tidak semua bahan ajar digital memiliki kualitas yang baik atau informasi yang valid. Siswa mungkin mengakses sumber yang tidak terpercaya atau konten yang kurang akurat, yang dapat mengarah pada kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang salah.

  • Kurangnya Interaksi Tatap Muka

  • Pembelajaran digital dapat mengurangi interaksi tatap muka antara siswa dan guru, serta antar siswa. Interaksi tatap muka sangat penting dalam pembelajaran untuk diskusi mendalam, klarifikasi langsung, dan pembangunan hubungan sosial yang positif.

  • Masalah Keamanan dan Privasi

  • Penggunaan platform digital dan internet dapat menimbulkan masalah keamanan dan privasi. Data pribadi siswa dapat terancam oleh pelanggaran keamanan atau penyalahgunaan informasi oleh pihak ketiga.

  • Keterbatasan dalam Penilaian Praktis

  • Penilaian keterampilan praktis seperti menulis berita secara langsung, wawancara, dan presentasi mungkin lebih sulit dilakukan melalui platform digital. Keterampilan ini sering membutuhkan umpan balik langsung dan interaksi tatap muka untuk penilaian yang lebih akurat.

  • Kebutuhan Pelatihan Guru

  • Guru mungkin memerlukan pelatihan tambahan untuk menggunakan bahan ajar digital secara efektif. Kurangnya keterampilan teknologi dan pemahaman tentang cara mengintegrasikan bahan ajar digital ke dalam kurikulum dapat menghambat efektivitas pembelajaran.

  • Kurangnya Kontrol dan Pengawasan

  • Pembelajaran digital sering kali kurang dalam pengawasan langsung dari guru. Siswa mungkin cenderung menunda-nunda atau tidak menyelesaikan tugas mereka tepat waktu tanpa pengawasan yang ketat.

  • Keterbatasan dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial

  • Penggunaan bahan ajar digital yang berlebihan dapat membatasi peluang siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi langsung, kerja sama, dan empati, yang penting dalam kehidupan nyata dan dunia kerja.

Kekurangan pengaplikasian Berita Cerdas dalam pengaplikasian mata Pelajaran Bahasa Indonesia materi Teks Berita

  • Keterbatasan dalam Feedback Kualitatif

  • Umpan balik yang diberikan melalui platform digital mungkin tidak selengkap atau sekomprehensif umpan balik tatap muka. Guru mungkin kesulitan memberikan umpan balik kualitatif yang mendetail mengenai pemahaman dan penerapan materi oleh siswa.





  • Masalah Teknologi yang Mengganggu

  • Gangguan teknis seperti masalah koneksi internet atau kesalahan perangkat lunak dapat menghambat proses pembelajaran dan mempengaruhi kualitas pemahaman siswa. Guru mungkin merasa frustrasi karena masalah teknologi yang tidak dapat mereka kontrol.

  •  Variasi Keterampilan Digital Siswa

  • Siswa dengan tingkat keterampilan digital yang bervariasi dapat menghadapi tantangan yang berbeda dalam menggunakan program "Berita Cerdas". Guru mungkin kesulitan untuk menyesuaikan pendekatan mereka agar sesuai dengan kebutuhan individu siswa.

BAB III

PENUTUP

  • Kesimpulan
  •  
  • Penggunaan bahan ajar digital "Berita Cerdas" dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk materi Teks Berita menawarkan banyak kelebihan, termasuk akses yang luas ke sumber berita, interaktivitas, dan fleksibilitas pembelajaran. Namun, terdapat juga beberapa kekurangan, seperti keterbatasan akses teknologi, ketergantungan pada teknologi, dan potensi distraksi, yang dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam merancang dan menerapkan bahan ajar digital agar dapat memaksimalkan manfaat sambil mengatasi tantangan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

 

Fisher, T., Denning, T., Higgins, C., & Lovelace, T. (2011). Teachers' learning with digital technologies: Motives, concerns, and opportunities. Technology, Pedagogy and Education, 21(3), 419-437.

Means, B., Toyama, Y., Murphy, R., Bakia, M., & Jones, K. (2009). Evaluation of evidence-based practices in online learning: A meta-analysis and review of online learning studies. US Department of Education.

Pane, J. F., & Patriarca, M. (2019). Evaluation of personalized learning: Progress and future directions. Journal of Educational Effectiveness, 12(2), 194-213.

Sung, Y. T., Chang, K. E., & Liu, T. C. (2016). The effects of integrating mobile devices with teaching and learning on students' learning performance: A meta-analysis and research synthesis. Computers & Education, 94, 252-275.

Warschauer, M., Knobel, M., & Stone, L. (2004). Technology and equity in schooling: Deconstructing the digital divide. Educational Policy, 18(4), 562-588.

Anderson, R. C., & Pearson, P. D. (1984). A schema-theoretic view of basic processes in reading comprehension. Handbook of Reading Research, 1, 255-291.

Robin, B. R. (2008). Digital storytelling: A powerful technology tool for the 21st-century classroom. Theory Into Practice, 47(3), 220-228.

Barak, M., Lipson, A., & Lerman, S. (2006). Wireless laptops as means for promoting active learning in large lecture halls. Journal of Research on Technology in Education, 38(3), 245-263.

Selwyn, N. (2016). Education and Technology: Key Issues and Debates. Bloomsbury Publishing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun