[Kamu nggak takut ke rumah sakit? Banyak virus mutasi, lho] Pesan Rena hanya dibaca oleh Maya.
Tak lebih dari setengah jam, Maya sudah sampai di rumah sakit. Melihat Rendy tergolek lemah, Maya sempat menitikkan air mata.
"Bang, aku minta maaf, ya. Kita lupakan pertikaian kita kemarin lalu, yang penting Abang sehat dulu, ya. Abang harus semangat, biar imun Abang meningkat," bisik Maya.
Mendengar suara kekasihnya datang, wajah Rendy langsung berubah. Dia tampak bersemangat lagi. Senyum terkembang di wajah lelaki tampan itu.
Tak terasa, waktu telah berjalan lebih dari dua jam. Hasil periksa darah dan swab sudah keluar. Dokter Mirna datang mengabarkan kalau Rendy dinyatakan negatif dan boleh melanjutkan pengobatan di rumah.
"Alhamdulillah, ada hikmahnya virus mutasi. Pacarku jadi balik lagi," ucap Rendy sambil melirik Maya.
"Ah, elo, Bang, pake pura-pura sakit segala. Ngomong dong kalo sakit hati. Gak bikin bingung aku sama Mami, khawatir juga, tauk!" protes Rena.
"Lagian elo, Ren, sotoy juga. Orang patah hati kenapa dikaitkan sama virus mutasi? Lain kali kalo baca berita jangan setengah-setengah, baca seluruhnya!" ledek Rendy.
"Kalian ini, ya, kalo akur sebentar aja kenapa, sih? Ribut melulu kerjaannya. Tau, Ah! Ganti Mami ini yang kena virus mutasi," sergah Mami, membuat mereka tertawa terbahak.
Sidoarjo, 4 Januari 2021