Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Harta, Takhta, dan Wanita

16 Juni 2020   08:13 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:21 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita harus bercerai, aku tak mau ada bekas orang lain menjamah istriku."

"Oh, agar kamu bebas dan leluasa menghabiskan waktu dengan perempuan jalang itu? Lihat anak perempuanmu, tega kau suatu hari mereka akan diperlakukan begitu?"

Pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi. Maya selalu menjadi pusat kesalahan, tak bisa mengurus rumah tangga, tak becus mengurus anak dan suami, hanya bisa berfoya-foya dengan temannya. Segala tuduhan di alamatkan padanya.

Ilustrasi oleh Pixabay.com
Ilustrasi oleh Pixabay.com
Maya nyaris terusir dari rumahnya sendiri. Sidang perceraian yang digelar dirasa tak adil baginya, ia akan mengupayakan rumah tetap menjadi miliknya dan anak-anak tetap tinggal bersama.

Juna benar-benar lupa siapa dirinya yang dulu. Harta dan takhta yang ia miliki telah membutakan dirinya, hingga menyimpan wanita lain yang justru menghancurkan istananya.

Sidoarjo, 16 Juni 2020
Any Sukamto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun