"Kita harus bercerai, aku tak mau ada bekas orang lain menjamah istriku."
"Oh, agar kamu bebas dan leluasa menghabiskan waktu dengan perempuan jalang itu? Lihat anak perempuanmu, tega kau suatu hari mereka akan diperlakukan begitu?"
Pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi. Maya selalu menjadi pusat kesalahan, tak bisa mengurus rumah tangga, tak becus mengurus anak dan suami, hanya bisa berfoya-foya dengan temannya. Segala tuduhan di alamatkan padanya.
Juna benar-benar lupa siapa dirinya yang dulu. Harta dan takhta yang ia miliki telah membutakan dirinya, hingga menyimpan wanita lain yang justru menghancurkan istananya.
Sidoarjo, 16 Juni 2020
Any Sukamto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H