Sebagai contoh, jika Anda membeli kulkas, pasti kardus dari kulkas tersebut akan Anda simpan di gudang. Berharap kardus tersebut akan dipakai suatu saat nanti, padahal belum tentu.Â
Di gudang, saya menemukan banyak kardus tidak terpakai, barang elektronik yang bahkan sudah rusak, lukisan-lukisan yang sudah usang, dan banyak hal lain.Â
Jika Anda sedang melakukan decluttering, kardus tersebut bisa digunakan untuk memilah-milah barang yang ingin Anda buang, donasikan, atau daur ulang.
Kemudian, kardus tersebut coba buat menjadi tiga kardus dengan label yang berbeda, untuk memudahkan penyortiran barang. Satu untuk dibuang, satu untuk didonasikan, dan satu lagi untuk didaur ulang.
Untuk barang elektronik dan lukisan yang sudah rusak, bisa didonasikan saja. Saya pernah menemukan ada lembaga yang menerima donasi berbentuk barang elektronik yang sudah rusak, untuk nantinya mereka perbaiki dan salurkan kepada yang membutuhkan.Â
3. Kamar tidur
Menurut saya, barang di kamar tidur sulit untuk disortir dikarenakan banyaknya barang sentimentil yang ada di sana. Pastinya dalam kehidupan, kita banyak menghabiskan waktu di kamar. Sehingga, banyak juga barang yang kita simpan di sana.Â
Sebagai contoh, lemari baju, pastinya banyak sekali baju-baju yang tersimpan di lemari, baik yang masih dipakai ataupun sudah tidak dipakai tapi masih teronggok.
Sewaktu membereskan baju Ayah saya, jujur sulit tapi bisa dilakukan. Tidak dipungkiri, sisi sentimental itu ada ketika melihat barang dari orang yang sudah tidak ada. Tapi saya yakin, dengan mendonasikan baju tersebut, bukan berarti saya jahat.Â
Daripada baju tersebut saya simpan dan tidak memberikan manfaat apapun, lebih baik saya donasikan kepada orang yang membutuhkan baju tersebut. Namun, saya tetap simpan satu atau dua baju Ayah saya untuk saya jadikan kenang-kenangan.