Mohon tunggu...
Anya Prilla Azaria
Anya Prilla Azaria Mohon Tunggu... Lainnya - Life enthusiast.

INFJ. Someone who loves psychology and philosophy. anya.prillaazaria14@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Hidup dengan Konsep Minimalis

10 Juli 2022   08:00 Diperbarui: 12 Juli 2022   01:22 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Decluttering (1). Sumber: dokumentasi pribadi

Bisa dibilang, banyak sekali kejadian di tahun 2021 yang membuat saya banyak berpikir dan memaknai hidup dengan cara yang berbeda. 

Sejak itu, saya sering merasa hampa dan bingung, apa sih yang saya harus lakukan?

Tidak dipungkiri, momen kehilangan menjadi salah satu alasan saya untuk memulai hidup minimalis.

Pada waktu itu, saya mulai dengan melakukan decluttering habis-habisan di rumah. Saya akui, banyaknya spot dan ruangan menjadi kendala dalam melakukannya. Semakin banyak ruangan, semakin banyak barang yang harus dipilah. 

Jika Marie Kondo menyarankan untuk memilah barang berdasarkan jenisnya, yaitu pakaian, buku, dokumen, komono atau barang-barang lainnya, dan barang-barang yang cukup sentimental, saya memilih untuk melakukannya berdasarkan ruangan yang ada di rumah.

1. Ruang tv keluarga

Ruang TV. Sumber: pixabay.com/Victoria_Art
Ruang TV. Sumber: pixabay.com/Victoria_Art
Saya masih ingat, ruangan pertama yang saya mulai 'habisi' adalah ruang tv keluarga. Karena memang rumah saya sudah dibangun sejak tahun 1990-an, tentunya banyak sekali barang yang teronggok sejak orang tua saya menikah sampai dengan barang pada era saya.

Di ruang tv, saya banyak menemukan berbagai printilan barang yang saya bahkan sudah tidak ingat dari mana saya mendapatkannya dan fungsinya apa. Saya juga menemukan banyak compact disk (CD), baik itu film, lagu, dan lain-lain yang teronggok. 

Saya berpikir, jaman sekarang sudah jarang menggunakan CD, orang-orang lebih memilih untuk mendengarkan musik melalui Youtube, Spotify, ataupun menonton film melalui Netflix. 

Maka, saya putuskan untuk mendonasikan keping-keping CD tersebut kepada orang yang membutuhkan. Karena sejujurnya, saya sudah tidak memakainya lagi.

2. Gudang

Gudang. Sumber: pixabay.com/BrigitteWerner
Gudang. Sumber: pixabay.com/BrigitteWerner
Selanjutnya adalah gudang. Menurut saya, bagian ini merupakan bagian yang paling sulit dari seisi rumah. Seperti kita ketahui, gudang menyimpan barang-barang yang sudah sangat lama dan bahkan sudah tidak dipakai tapi masih teronggok disana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun