Saat menuju perjalanan ke rumah, aku mampir sebentar ke toko kelontong yang ada di pasar untuk membeli shampo yang kuingat tadi sudah habis di kamar mandi. Setelah membayar barang yang telah kubeli, kulihat seseorang yang mirip sekali dengan ayahku yang tengah menjadi kuli panggul di pasar. Ku dekati seseorang tersebut dan benar saja seperti dugaanku ia benar ayahku.
"Ayah?" Ucapku dengan terkaget
"Loh dek, sudah pulang?" Jawab ayah sambil mengusap keringat yang bercucuran di dahinya
Tak ku jawab pertanyaan yang terlontar dari ayahku, menangisku disana sambil memeluk ayah yang terlihat sangat kelelahan.
Ayah terlihat panik melihat aku yang menangis pun bertanya
"Hey, lihat ayah."
"Kenapa kau menangis, nak?"
"Ayah tak lelah bekerja seperti ini? ini semua terlihat berat, Ayah." Â Tanyaku sambil tetap menangis
"Sudah jangan menangis, gamalu kamu diliatin orang-orang?" Jawab ayah sambil mengusap air mataku
"Lagian ayah bau kecut, pulang sana ditunggu bunda." Lanjut ayah
Kutatap ayah yang terseyum sambil mengelus kepalaku, lalu ku berkata