Traveloka adalah perusahaan teknologi yang menyediakan layanan perjalanan dan gaya hidup online, seperti pemesanan tiket pesawat, hotel, kereta api, bus, sewa mobil, aktivitas, dan atraksi. Traveloka memiliki lebih dari 40 juta pengguna aktif dan 5.000 mitra di Indonesia dan Asia Tenggara (Traveloka, 2021). Untuk mengelola SDM yang global dan profesional, Traveloka menerapkan beberapa strategi, seperti:
- Membentuk tim yang beragam, lintas fungsi, dan lintas negara, dengan menggunakan metode squad, tribe, dan guild. Metode ini memungkinkan karyawan untuk bekerja secara kolaboratif, multidisiplin, dan multikultural, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman antara tim.
- Memberikan kesempatan dan dukungan bagi karyawan untuk belajar dan berkembang, dengan menyediakan berbagai sumber belajar, seperti online course, webinar, workshop, dan conference. Sumber belajar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi karyawan Traveloka.
- Menerapkan sistem reward dan recognition yang adil, transparan, dan meritokratis, dengan menggunakan metode performance review, career ladder, dan employee stock option. Sistem ini bertujuan untuk mengapresiasi, menghargai, dan memberdayakan karyawan Traveloka.
Dari beberapa contoh di atas, dapat dilihat bahwa manajemen SDM yang inovatif merupakan salah satu kunci sukses perusahaan unicorn Indonesia. Dengan manajemen SDM yang inovatif, perusahaan unicorn Indonesia dapat merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan yang berkualitas, berkomitmen, dan berkontribusi. Selain itu, manajemen SDM yang inovatif juga dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, pelanggan, dan masyarakat.
Oleh karena itu, manajemen SDM yang inovatif perlu terus dipelajari, diterapkan, dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan lain, baik yang sudah mapan maupun yang baru berkembang, agar dapat bersaing dan beradaptasi di era digital yang penuh tantangan dan peluang."Rahasia sukses unicorn Indonesia? Manajemen SDM inovatif! Dari Gojek hingga Traveloka, strategi ini kunci menghadapi era digital.
Penulis: 1. Anwar Yusup (anwaryusup58@gmail.com)
         2. Dr. H. Asep Qustolani SE. MM. (asepquinn@unma.ac.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H