Proposisi keempat adalah proposisi deprivasi-satrasi yang memiliki makna bahwa semakin sering seseorang menerima ganjaran yang istimewa bagi tindakan yang dilakukannya. Maka semakin kurang bermakna ganjaran-ganjaran yang diterima berikutnya.
Proposisi kelima adalah proposisi persetujuan-perlawanan. Proposisi ini mengandung makna, pertama, jika tindakan seseorang tidak mendapatkan ganjaran sebagaimana yang diharapkan, atau sebaliknya yaitu memperoleh hukuman yang tidak dia harapkan, maka dia akan marah, melawan atau pun melakukan tindakan-tindakan agresif lainnya.Â
Akibat yang timbul dari tindakan amarah tadi, justru dianggap lebih berharga / lebih bernilai baginya.Â
Makna kedua dari proposisi ini adalah jika tindakan seseorang mendatangkan ganjaran seperti yang ia harapkan atau bahkan lebih besar atau tidak mendatangkan hukuman sebagaimana yang ia duga dan harapan, maka ia akan merasa senang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H