Meski tidak memiliki informasi yang mencakup semua hal sebagai alasan untuk mengembangkan alternative, tetapi manusia setidaknya memiliki informasi, meski terbatas yang dapat dipakai untuk mengembangkan alternative guna memperhitungkan untung rugi yang mungkin timbul.
Manusia selalu berada dalam keterbatasan namunmereka tetap berkompetisi untuk mendapatkan keuntungan dalam transaksi dengan manusia lain.
Meski manusia selalu berupaya untuk mendapat keuntungan dari hasil interaksinya dengan manusia lain. Tetapi mereka dibatasi oleh sumber daya yang tersedia.
Manusia berusaha mendapatkan hasil dalam bentuk materi, namun mereka juga akan melibatkan dan menghasilkan sesuatu yang bersifat non materi, misalnya emosi perasaan, suka dan sentimental.
Para tokoh teoritis pertukaran sosial menyatakan bahwa ada lima bentuk dasar dari perilaku sosial yang dapat dirumuskan dalam bentuk proposisi sebagai berikut :
Proposisi pertama, disebut dengan psoposisi sukses.Â
Yang mengungkapkan bahwa semakin sering suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang itu mendatangkan ganjaran atau tanggapan positif dari orang lain maka makin besar kemungkinan tindakan yang serupa akan dilakukan oleh orang yang bersangkutan.
Proposisi kedua, adalah proposisi stimulus yang mengandung pengertian bahwa jika suatu stimulus (dapat berupa kejadian)tertentu telah merupakan kondisi yang dapat mendatangkan ganjara atau tanggapan yang positif dari pihak lain.Â
Maka semakin besar kemungkinan seseorang akan melakukan tindakan seperti yang pernah dilakukan ketika menghadapi stimulus yang serupa dengan yang sedang dia dihadapi sekarang.
Proposisi ketiga atau proposisi nilai, proposisi ini merupakan kombinasi dari psoposisi sebelumnya dan disebut juga dengan proposisi rasional.Â
Makna yang terkandung  dari proposisi rasionalitas adalah semakin bernilai bagi seseorang tindakan yang pernah dia lakukan maka akan semakin besar kemungkinan akan diulanginya kembali tindakan-tindakan serupa agar mendatangkan nilai yang berarti pula bagi dirinya.