Mahasiswa dan rakyat yang hari-hari ini turun ke jalan bukan sedang mencari suaka ke Istana. Mereka cuma minta ditemui dan didengar aspirasinya langsung oleh Presiden dalam rapat umum demonstran dengan seluruh mahasiswa.
Tak perlu pula, aparat menodong mereka dengan senjata,gas air mata dan kekerasan. Bukankah seorang presiden senang juga kekuasaannya di koreksi oleh rakyatnya ?
Benar kemarin mereka, para ketua-ketua BEM, menolak bertemu Jokowi ke Istana, tapi apa salahnya presiden yang menemui mahasiswa. Layaknya ketika presiden blusukan menemui rakyatnya kala ada persoalan. Ini tentu lebih berguna, meski saat ini, bangsa Indonesia tidak sedang dalam proses kampanye elektoral, sebuah agenda 5 tahunan yang menegaskan kita secara prosedural sebagai negara demokrasi.
Sampai saat ini, saya yakini pantulan wajah presiden di cermin adalah wajah rakyat. Atas alasan itu pula, saya mau mengingatkan sekali lagi, salah satu tagline Jokowi tahun 2014 yang mengguggah hati pemilih : "Jokowi adalah Kita". Hanya ingin mengingatkan saja, tak lebih tak kurang pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H