Mohon tunggu...
anwar rafiudin
anwar rafiudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi saya anwar

Assalamu'alaikum wr.. wb., halo teman teman salam kenal nama saya ANWAR seorang Mahasiswa yang sangat tertarik belajar berbagai macam hal termasuk dunia karya tulis, terima kasih sudah berkunjung saya mohon kalau ada kritik dan saran tolong langsung beritahu kepada saya agar saya bisa memperbaikinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekspresi Buku Imajinasi Islam Prof. Kamaruddin

26 November 2023   01:39 Diperbarui: 26 November 2023   20:08 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, Jumat (24/11) STAI Sadra bersama Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam telah melaksanakan acara ekspresi buku Imajinasi Islam (pikiran-pikiran yang membentuk masa depan), hasil tulisan para cendekiawan indonesia yang dihadiahkan kepada Prof. Komaruddin Hidayat atas peringatan usia ke-70 tahun,  pada rangkaian acara dipandu oleh Ir. Ahmad Jubaeli, M.Pd.

Dokumen Teman
Dokumen Teman

Prof. Hossein Mottaghi "Menurut Pengamatan saya budaya dan pemikiran di masyarakat Indonesia lebih maju dari tempat lainnya walaupun masih diklaim sebagai negara berkembang. beberapa alasanya adalah; pertama hubungan baik dan erat antara masyarakat dengan pemikir dan ilmuwan begitu pula sebaliknya. 

Para pemikir dan ilmuwan memahami apa yang terjadi di masyarakat mencari solusi untuk menyelesaikan masalah disebabkan dedikasi dan kecintaan mereka kepada masyarakat yang hidup bersamanya. Kedua ada sebagian Ilmuwan memiliki konsentrasi pemikiran yang sangat sempit namun sebagian lain memiliki pandangan luas lintas bangsa, budaya, dan negara yang tidak hanya terbatas pada masyarakat indonesia saja tapi lebih luas", ujarnya dalam sambutan.

Dokumen Teman
Dokumen Teman

Prof. Komaruddin Hidayat selaku keynote speaker "Semua orang berangkat dari bacaannya bisa buku yang tertulis (mushaf) bisa juga buku yang terbentang di alam semesta ini ayat-ayat Allah itu ada yang itatiyah, ayat kauniyah, ayat ijtimaiyah (sosiologi), dan sains tanda atau ayat-ayat Allah tidak cukup membaca Al-Qur'an, bahkan Al-Qur'an memaksudkan untuk membaca alam semesta "Afal yanurna ilal-ibili kaifa khuliqat", "wa ilas-sam`i kaifa rufi'at", dan ayat-ayat nafsiah seperti "Wa fii anfusikum afalaa tubsiruun".

Kita tidak bisa keluar dari ilmu Allah ibarat ikan yang tidak bisa keluar dari air kita dituntut memahami tanda-tanda (Signs), agar mengetahui dalil wa madlul, jejak-jejak Tuhan kita pahami dengan tanda-tandanya tetapi yang ingin dituju ialah Allah, nalar tidak mampu menjangkau-Nya, tetapi dengan menggunakan pendekatan Aqli (akal) menyebabkan Islam tidak berbenturan antara iman, nalar, agama, dan sains karena saling menafsirkan satu sama lain. 

Salah kekayaan Islam ialah warisan textual culture dan knowledge information, Al-Qur'an menunjukkan bahwa kita merupakan seeker of wisdom. Semua realitas berasal dari realitas Al-Khoyal (imajinasi). pikiran adalah pangkal segala perbuatan (innama al-afkar ummahatul af'al). Tidak ada kitab suci yang melahirkan banyak buku kecuali Al-Qur'an. Terjadi gerak sentripetal yang menghasilkan tafsiran yang menyebar dimana-mana, dan gerak sentrifugal dinamis sehingga melahirkan suatu pemikiran.

Peradaban dimulai dari mindset bukan fisik "Innallaha laa yughayyiru maa biqaumin hatta yughoyyiru ma bi anfusihim" jadi open-minded dan growth mindset membuat nufus jadi berkembang bukan closed-minded dan fixed mindset. Islam perkembangaannya setelah keluar dari mekkah dan madinah yang semakin tersebar dan terjadi culture dialogue yang mana mungkin ayat-ayat tidak relevan dengan kondisi bangsa itu. Oleh karena itu, ada yang menjadikan Al-Qur'an sebagai rigid guidance daripada bingung, di sisi lain ada yang menjadikan Al-Qur'an sebagai teman dialog dan multitafsir. Peradaban Islam berkembang ketika para pemikirnya inovatif, selalu punya imajinasi ke depan dan merujuk dan belajar dari masa lalu", jelasnya.

Prof. Media Zainul Bahri "kata Marshall Hodgson di dalam buku "The Venture of Islam" dia mengkritik eropasentris yang selalu membicarakan kemodernan eropa. Hodgson mengatakan ada 4 peradaban besar yang sudah modern lebih dahulu yaitu; pertama From Nil to Oxus, Mediterania, India, dan Tiongkok. Jadi peradaban eropa adalah kelanjutan peradaban modern yang pernah ada. Keunggulan yang tidak ditemukan di peradaban Islam dulu adalah bagian teknikalisasi. Sehingga terjadi lompatan pada tahun 1.600 M. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun