Mohon tunggu...
Anung Anindita
Anung Anindita Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Indonesia SMP Negeri 21 Semarang

twitter: @anunganinditaaal instagram: @anuuuung_

Selanjutnya

Tutup

Film

Adit, Adam, Tita, Antara Cinta, Ragu, dan Menunggu dalam Film "Eiffel I'm in Love 2"

14 April 2020   00:30 Diperbarui: 14 April 2020   00:28 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berakhirnya hubungan Tita-Adit adalah sempat yang diperkirakan Adam sebagai tanda alam bahwa ia harus melakukan sesuatu. Berbekal keberanian, Adam datang menghampiri Tita ke Paris menyuguhkan kepastian. Hal itulah yang memang dibutuhkan Tita. Perpisahannya dengan Adit beralaskan ketidakpastian hubunggan, tetapi kepastian itu jutru datang dari orang yang berbeda. Meski pelan, Tita pun mengembalikan curahan rasa yang diberikan Adam kepadanya. "Tita memang mau menikah, tapi Tita maunya sama Adit", begitulah kumpulan kata yang dihujamkan kepada Adit.

Dari film ini, dijelaskan bahwa langkah yang diambil Adam dari awal sudah berisiko. Begitulah kiranya maksud dari perjuangan dengan risikonya. Jika Adam tidak bergerak mendekat, ia pun tak pernah tahu balasan akhir yang akan diterima dari seorang Tita. Meskipun tidak sesuai harapan, Adam puas bahwa perjuangannya terjawab, ia harus berhenti.

Akan tetapi, nyatanya langkah Adam tidak begitu saja terhenti. Bantuannya membuat Tita dan Adit bertemu kembali. Kebaikan yang mungkin saja menyakitinya sengaja ia berikan demi kebahagiaan Tita, sahabat yang ia sayang. Usahanya pun berhasil. Adit tidak lagi menutup diri kepada Tita. Ia tetap menyebalkan, egois, jarang romantis, dan pemarah, tetapi malam itu, Adit mengutarakan kejujuran. Kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Adit adalah bius yang menenangkan Tita untuk kembali memeluk harapannya bersama Adit. Dari sini dapat dipetik bahwa komitmen saja tidak cukup, harus ada tindakan, harus ada kejujuran, dan kejelasan komunikasi agar hubungan yang dijalani tidak terhenti.

Kisah antara Adit, Adam, dan Tita menunjukkan bahwa cinta harus diperjuangkan apa pun risikonya. Cinta tidak hanya jalan di tempat saja, butuh pergerakan bersama menuju zona meski tidak aman, meski tidak nyaman. Selain itu, cinta boleh saja membuat orang menunggu, membuat orang merasa ragu, tetapi jangan melulu seperti itu. Diperlukan kepercayaan antara kedua pihak untuk mengikat rasa "butuh" dan "ingin" menjadi satu. Dengan begitu, ikatan yang terjalin tidak akan menyia-nyiakan waktu yang telah dihabiskan bersama.

Ingat, itu cerita di film. Semua ada jalan dan ceritanya masing-masing. Yang jelas, hubungan percintaan itu tidak bisa hanya dilandasi rasa saja, tetapi juga komitmen. Keduanya yang akan memperhalus jalan dalam membangun kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun