Mohon tunggu...
Dimar Wardani
Dimar Wardani Mohon Tunggu... Administrasi - Yakinkan dengan Iman Usahakan dengan Ilmu Sampaikan dengan Amal

pantang menyerah sebelum semuanya tuntas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Potret Ideal Leader: Mencetak Jiwa Integritas, Komitmen, dan Tanggung Jawab

14 Maret 2019   14:51 Diperbarui: 15 Maret 2019   07:58 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain integritas terdapat kompetensi yang harus dimiliki pemimpin diantaranya adalah kompetensi teknis, kemampuan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan. Berikutnya kompetensi sosial, kemampuan dalam berinteraksi dengan pihak lain. Selanjutnya, kompetensi strategi, kemampuan untuk melihat jauh ke depan, merumuskan kebijakan yang bersifat strategi. Kompetensi etika, kemampuan melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan pertimbangan etika dan moral.

Integritas merupakan pondasi bagi individu dan tanpa integritas, tidak ada pemimpin dan tanpa integritas, tidak ada pemimpin yang dapat meraih kesuksesan. Individu yang memiliki integritas tidak akan mengingkari fakta untuk keuntungan pribadi (Turknett, 2010). Integritas merupakan pondasi bagi pemimpin dan melibatkan rasa hormat dan tanggungjawab terhadap embannya.

Komitmen Leader
Sebagai sosok pemimpin yang dapat sebagai contoh untuk rakyatnya atau anggotanya harus memiliki jiwa tetap terikat dan berkomitmen. Sebagai perjanjian untuk melakukan sesuatu yang terbaik dalam organisasi atau kelompok tertentu (Aranya & Ferris, 1984). Tanggung jawab dalam organisasi tergantung pada banyak pihak (Choi & Behling, 1997). Pimpinan tidak bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama dengan orang lain atau bawahannya. Kerja sama harus ditunjukkan melalui keterlibatan pimpinan dalam melaksanakan tugas pokoknya, dengan mengarahkan, mempengaruhi, mendorong bawahannya kearah berbagai tujuan dalam organisasi termasuk program pengendalian kualitas.

Perubahan lingkungan dan teknologi yang cepat meningkatkan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh organisasi, hal ini memunculkan kebutuhan organisasi terhadap pemimpin yang dapat mengarahkan dan mengembangkan usaha-usaha karyawan dengan kekuasaan yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi dalam membangun organisasi menuju high performance organization (Harvey & Brown).

Pemimpin yang efektif akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tidak hanya ditunjukkan dari kekuasaan yang dimiliki tetapi juga ditunjukkan pula oleh perhatian pemimpin terhadap kesejahteraan dan kepuasan karyawan terhadap pemimpin dan peningkatan kualitas karyawan. Sejak setengah abad yang lalu, teori dan penelitian tentang kepemimpinan hanya ditujukan pada model autokratik atau demokratik, direktif atau partisipatif (Bass & Avolio, 1990).

Leader yang Bertanggungjawab
Pemimpin yang ada di Indonesia pada saat ini, meskipun tidak merata  pada  jumlah  keseluruhannya  namun  masih banyak yang mengambil kesempatan dari amanah jabatan  untuk meraup keuntungan. Sehingga  kesan nyata  adalah pemimpin yang mengumpulkan  harta kekayaan bukan untuk mengayomi dan mengurus rakyat dan tatanan kenegaraan. Akibatnya masyarakat yang sengsara dan negara pun tidak berkembang karena dirugikan oleh pemimpin yang memperkaya diri ini padahal ia diangkat  menjadi pemimpin oleh rakyat. Yang seperti ini lah salah satu contoh dari pemimpin yang tidak bertanggung jawab hanya memikirkan kepentingan pribadi.

Oleh karenanya, untuk menciptakan negara Indonesia yang berkembang maju siap  bersaing dengan negara-negara berkembang dan rakyatnya pun hidup damai, selain seorang  pemimpin harus memiliki talenta kepemimpinan, maka pemimpin yang idel dan mampu mengeluarkan problematika yang ada di negara ini juga harusmemilih pemimpin yang memiliki sifat tanggung jawab pada amanah dari jabatan yang dipasrahkan kepada dirinya. Sebagai pemimpin ia harus bisa merumuskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan dan hendaknya disadari, tumbuhnya kekuatan adalah lahir atas dasar kebersamaan. Pemimpin yang bertanggungjawab pada semua perannya, maka usaha pengembangan ke arah mana jasa akan dipatuhi dan disegani oleh rakyat. Sebab dia telah membuktikan loyalitasnya dan kepeduliannya terhadap rakyat yang dipimpinnya. Ketika pemimpin dan rakyat bisa menjalin kebersamaan, maka rakyat dan negara pun akan meningkatkan kualitas negara dan kehidupan rakyat pada taraf yang lebih baik (Munawwir, t.t).

Esensi dalam kinerja kepemimpinan  dalam hukum Islam adalah bertanggung jawab  pada amanah yang dibebankan, bertanggung jawab pada semua yang menjadi tugasnya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas negara dan kehidupan rakyat. Sebab dari itu, baginda Nabi Muhammad SAW. memberikan wanti-wanti bahwa jabatan itu akan dimintai pertanggungjawabannya, berikut  disebut di dalam hadis :

Artinya : "bahwa Abdullah bin Umar berkata, 'Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
"setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Iman adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut." Aku menduga Ibnu Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.

Kerugian negara disebabkan penyelewengan dan penyalahgunaan uang negara (baca: korupsi) oleh para pemimpin yang hanya  ingin memperkaya diri bisa berdampak buruk kepada negara dan pastinya juga kehidupan rakyat. Indonesia membutuhkan sesosok pemimpin yang bisa bertanggung jawab dan yang bisa menjadi pemimpin bukan karena ingin memperkaya diri, tetapi memiliki cita-cita mulia yang bertanggung jawab sebagai anak bangsa yangmengabdi kepada negara dan bangsa atau rakyat. Karena pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang dipimpin (Najib, 2013).

Seyogyanya bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak suku dengan berbagai budaya. Bukan hal asing bagi bangsa Indonesia menjadi bagian negara dengan toleransinya. Maka dari itu pemimpin Indonesia memberikan ruang bebas untuk kesejahteraan masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun