Studi kasus: Runtuhnya Silicon Valley Bank
Dari berbagai sumber berita SVB jatuh hanya dalam waktu 48 jam, begini kronologinya:
- 8 Maret 2023
(SilIcon Valley Bank (SVB) mengumumkan penggalangan dana modal US$1,75 miliar)
Semua bermula ketika The Fed menaikkan suku bunga secara agresif selama setahun terakhir yang mengakibatkan nilai portofolio obligasi dan deposito yang mereka pegang turun. Pada saat yang sama lembaga pemeringkatan Moody mempersiapkan penurunan peringkat bagi SVB. Sehingga untuk mengatasinya SVB harus mengatur ulang keuangannya untuk menghindari seretnya pendanaan.
Dan atas saran Goldman didapati keputusan akhir pada tanggal 8 Maret tersebut berupa pengumuman tentang kerugian hampir US$2 miliar dan rencana penjualan saham yang membuat takut para investor.
- 9 Maret 2023
(Saham SVB anjlok sampai 60%)
Terjadinya kepanikan pada nasabah utama perusahaan yakni startup dan modal ventura dengan saldo besar yang tidak diasuransikan sehingga mereka berusaha menarik US$42 miliar dari bank dalam satu hari (bank run) menyebabkan turunnya saham SVB. Saham SVB anjlok 60% setelah pengumuman peningkatan modal.
- 10 Maret 2023
(SVB runtuh setelah bank bangkrut yang dipicu oleh media sosial. Regulator pemerintah mengambil alih bank tersebut)
SVB kolaps sehingga perdagangan saham dihentikan dan regulator California menutup SVB kemudian menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk mengawasi perusahaan induk SVB. Pada tanggal 10 Maret inilah SVB dinyatakan bangkrut.
Melihat kronologi runtuhnya Silicon Valley Bank dapat kita simpulkan beberapa faktor risiko yang berkontribusi, antara lain:
- Kebijakan peningkatan suku bunga oleh The Fed
- Keputusan jangka panjang yang buruk
- Penarikan dana secara masif oleh nasabah