Pemakaian kaus bersimbol palu arit misalnya, janganlah dibiarkan begitu saja. Dengan begitu stigma negatif yang coba disemat perlahan akan berubah. Angka sembilan juta yang tadi percaya bahwa Jokowi adalah PKI insya Allah akan berkurang drastis.
Terkait kritik sejarah terhadap film Pengkhianatan G30S/PKI garapan Arifin C. Noer yang dituduh sebagai alat propaganda Orba juga tak masalah. Namun patut diwaspadai pembingkaian cerita yang hendak memutarbalikkan fakta seolah PKI hanyalah korban belaka seperti ditutur para peneliti asing seperti John Roosa.
Perlu ada kajian sejarah yang lebih obyektif dan cover both side di kemudian hari. Apalagi ada pula "pengadilan swasta" bernama International People's Tribunal 1965 di Den Haag yang menggiring opini publik bahwa pemerintah sepenuhnya bersalah.
Ah, sudahlah. Kita berharap siapapun yang kelak berkuasa tetap gigih meneruskan semangat Pancasila ini. Jangan biarkan kaum anti Tuhan dengan sistem kelasnya menguasai negeri gemah ripah loh jinawi ini. Tentu tak ada yang mau bernasib seperti Venezuela di bawah Nicholas Maduro yang kini hiper-inflasi: segelas kopi saja seharga 2 juta bolivars, kan?*
Penulis adalah Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena
NB: Tulisan ini sudah dimuat di Majalah Hidayatullah edisi Januari 2019