Mohon tunggu...
Anugerah Waty
Anugerah Waty Mohon Tunggu... -

Saya hanya Perempuan Biasa-biasa saja, punya mimpi yang luar biasa. Dan, sangat menyukai bau tanah kering yang basah karena hujan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertemuan Terakhir

21 Oktober 2010   06:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu menit lagi...

Lima
Empat
Tiga
Dua
Satu
Dan................

Duarrrrrr....!!!
Duaaarrrrrr...!!!


Aku tersenyum. Kuhapus wajahku yang dibanjiri air mata dengan tissue. Aku tahu, Kamu tidak akan pernah berubah. Andai saja, kamu datang sejam lebih awal. Ini tidak akan terjadi. Andai saja rasa penasaranmu tidak begitu besar. Hadiah itu, akan kamu buka di rumah bersama istrimu. Hadiah itu, sebenarnya untuk kalian berdua. Apa daya, rasa penasaranmu membunuhmu. Sangat menyedihkan, kamu pergi hanya seorang diri.

Kamu selalu saja mempercayaiku ketulusanku. Mempercayai kebesaran hatiku, melihat dan mengetahui kemesraan kalian. Kamu salah sayang, hadiah itu telah kupersiapkan setahun lalu, setelah kamu memberikan jam tangan ini. Kamu tahu? Aku juga ingin dicintai sepenuh hati. Sama seperti perempuanmu itu. Meskipun aku perempuan yang terlambat menemukan hatimu. Tapi, seharusnya kamu tahu. Semuanya telah kuberikan untukmu. Hati ini....!

Sayang...

Biar adil, Aku tidak akan pernah memilikimu lagi, tidak juga dia.

Selamat Jalan...!

Makassar, 18.10.10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun