Mohon tunggu...
antung apriana
antung apriana Mohon Tunggu... Administrasi - ibu bekerja dengan 2 anak

working mom with 2 children, blogger www.ayanapunya.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Pembuat Brownies

13 Juni 2024   14:20 Diperbarui: 13 Juni 2024   16:19 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Rasanya baru kali ini aku tak bisa mengendalikan perasaanku sendiri, Francis. Dan aku membenci diriku sendiri untuk itu."

"Itu bukan salahmu, Arlene. Kau tidak tahu kalau dia sudah menikah. Dia tak memberi tahu statusnya padamu. Itu salahnya. Bukan salahmu."

"Tetap saja aku merasa bersalah. Jika saja kau melihat bagaimana tampangku saat Rafa memperkenalkan istrinya padaku. Sungguh memalukan kurasa."

Aku hanya bisa terdiam mendengar kata-kata Arlene tersebut.

***

"Hari ini aku tidak melihat Arlene di sini. Apakah dia masih berlibur?"

Paman Ray, salah satu pelanggan tetap A & F Bakery bertanya padaku sore ini. Setiap minggu lelaki paruh baya ini secara rutin berkunjung ke tempat ini. Biasanya ia datang di sore hari, menghabiskan hari dengan menikmati secangkir kopi hitam dan sepotong brownies dengan ditemani langsung oleh Arlene.

"Tidak, Paman. Arlene sedang sibuk di dapur pribadinya. Ia sedang berusaha menemukan resep brownies yang baru," jelasku pada Paman Ray.

"Gadis itu sungguh luar biasa. Di usia semuda ini ia sudah memiliki bisnisnya sendiri. Kau cepatlah nikahi dia, Francis. Aku yakin kalian akan menjadi pasangan yang sangat serasi," kata Paman Ray lagi, yang sukses membuatku perasaanku tidak karuan.

Tak bisa dipungkiri selalu ada sensasi berbeda ketika orang yang berpikir bahwa ada hubungan tertentu antara Arlene dan aku. Sudah sejak lama aku menyukai Arlene. Mungkin sama lamanya dengan usia persahabatan kami yang dimulai sepuluh tahun yang lalu.

"Kau bisa saja, Paman Ray. Aku dan Arlene hanya bersahabat. Tidak ada hubungan khusus di antara kami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun