Mohon tunggu...
anto udin
anto udin Mohon Tunggu... Programmer - Frontend Web Dev

SIBUK! Do You Know Me???

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Memulai Usaha Batik Rumahan untuk Pemula

21 Februari 2024   10:56 Diperbarui: 21 Februari 2024   11:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik, kain tradisional Indonesia yang sudah populer seantero negeri. Batik Indonesia diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.Batik saat ini tidak hanya dipakai saat acara-acara resmi dengan model jadul, tetapi juga sebagai busana kerja. Batik telah banyak mendapat sentuhan lebih modern, elegan, dan terlihat mewah, seperti model long dress, dan sebagainya.

Semua kalangan sudah mengenakan batik. Termasuk para artis dan tokoh dunia. Batik menjadi peluang bisnis menguntungkan, bahkan untuk skala rumahan atau UMKM sekalipun.

Jualan baju batik di rumah mampu meraup omzet jutaan rupiah, seiring meningkatnya permintaan. Berikut tips memulai bisnis batik rumahan

Tips Memulai Usaha Batik Rumahan

1. Menentukan asal batik

Yogyakarta dan Pekalongan bukan satu-satunya kota yang berasal dari Batak; Solo, Cirebon, dan kota lain juga termasuk di antaranya. Masing-masing daerah memiliki motif atau corak batik unik. Oleh karena itu, sangat penting untuk menentukan jenis batik apa yang akan dijual.

Jika Anda berasal dari Solo, Anda harus menjual hanya corak batik Solo. Anda juga dapat menjual batik dari berbagai daerah, selama Anda dapat menjelaskan asal-usulnya kepada pelanggan.

2. Tentukan target konsumen

Selanjutnya adalah menentukan sasaran pembeli. Anda ingin menjual batik kepada siapa? Apakah anak-anak, remaja, dewasa, orangtua, mahasiswa, karyawan, PNS, atau pejabat?

Jenis konsumen yang ditargetkan dan preferensi mereka terhadap batik berbeda, dan perbedaan ini akan berdampak pada harga batik. Konsumen menengah ke atas, misalnya, akan memilih batik tulis dengan harga mulai dari ratusan ribu rupiah.

Namun, orang-orang dari kalangan menengah ke bawah lebih cenderung menginginkan batik dengan harga terjangkau. Percetakan batik biasanya mulai dari belasan ribu rupiah.

Untuk menghindari persepsi bahwa batik yang Anda jual mahal bagi pelanggan, Anda harus menentukan target pasar Anda terlebih dahulu. Ini akan memastikan bahwa bisnis batik Anda selalu memiliki pelanggan.

3. Cari pemasok batik

Karena Anda tidak dapat membuat batik sendiri, Anda harus mencari pemasok batik yang terpercaya. Perusahaan ini harus sudah lama berbisnis batik dan memiliki toko, bahkan konveksi atau pabrik batik.

Pemasok ini bisa menjadi teman, rekanan, atau keluarga yang sudah lama dikenal amanah dan selalu memberikan barang berkualitas tinggi.

Akibatnya, dalam proses pencarian supplier ini, Anda dapat bertanya kepada teman atau keluarga. Jika Anda tidak memiliki kenalan atau hubungan dengan supplier, Anda dapat mencari informasi melalui internet, seperti Google, media sosial, atau toko online.

Mengevaluasi pemasok. Lihat ulasan atau komentar dan bintang yang diberikan. Jika ada banyak komentar positif, Anda dapat segera DM untuk membeli batik.

Meskipun demikian, meskipun harga batik yang ditawarkan murah, Anda masih harus mempertimbangkan untuk membeli dari pemasok tersebut jika banyak ulasan negatif dan rating produk yang rendah.

4. Corak yang bervariasi

Banyak corak batik tersedia, termasuk parang, mega mendung, tujuh rupa, dan lainnya. Untuk membuat pelanggan dapat memilih sesuai selera mereka, lebih baik jika Anda menjual batik dengan berbagai corak.

Ketika Anda menjual batik berdasarkan satu corak, pelanggan akan bosan. Tidak memiliki daya tarik bagi pembeli.

Pastikan pula bahwa corak dan model batik selalu sesuai dengan tren. Beri tahu pemasok batik Anda tentang hal ini sehingga mereka dapat memberi tahu Anda segera jika ada motif baru.

5. Nama bisnis atau toko yang mudah diingat

Toko batik harus memiliki nama yang dapat diingat oleh pelanggan. Konsumen dapat menjawab jika ada orang lain yang bertanya. Ini akan secara tidak langsung meningkatkan penjualan.

Pilih nama yang tepat dan dapat diingat. Nama keluarga atau pribadi dapat digunakan. Dilaporkan bahwa pemilihan nama dapat memengaruhi tingkat keberhasilan bisnis, jadi penting untuk membahas masalah ini dengan keluarga atau kerabat Anda.

6. Jualan online dan offline

Pemasaran saat ini telah beralih dari offline ke online, dengan penjualan online di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube.

Karena pangsa pasar yang lebih luas, jualan online di situs e-commerce atau toko online juga dapat dengan cepat meningkatkan penjualan. Namun, ini tidak berarti bahwa bisnis offline akan mati.

jika Anda ingin menjual secara online atau offline. Anda tidak perlu menyewa toko. Berdagang batik sendiri di rumah dan tawarkan kepada orang-orang di sekitar Anda. Penawaran dari mulut ke mulut akan menghasilkan banyak pembeli.

7. Tawarkan paket usaha untuk reseller

Jika Anda ingin menjadi reseller batik, tawarkan paket usaha, misalnya sepuluh potong batik untuk harga tiga puluh ribu rupiah.

Contohnya, seratus baju batik seharga 3 juta rupiah akan dijual oleh reseller dengan harga mereka sendiri---mungkin antara 30 ribu dan 50 ribu rupiah---sehingga keuntungan reseller sebesar 20 ribu rupiah.

Jadi, meskipun Anda sekarang seorang reseller batik, Anda membuka kesempatan bagi orang lain yang wirausaha untuk mendapatkan keuntungan seperti Anda.

8. Membuat pembukuan

Tidak peduli jenis usaha rumahan apa pun, pembukuan tetap sangat penting. Setiap hari, pembukuan diperlukan untuk melacak jumlah uang yang masuk dan keluar. Berapa banyak batik yang dikirim kembali oleh pemasok bergantung pada jumlah batik yang telah terjual.

Pembukuan harus rapi, sederhana, dan mudah dipahami karena Anda akan membukanya sering.

9. Rutin melakukan evaluasi

Pembukuan memungkinkan evaluasi. Evaluasi bisnis juga penting untuk menemukan masalah, perbaikan, dan strategi lain untuk mengembangkan bisnis batik.

Misalnya, jika penjualan tiba-tiba menurun, Anda akan menemukan sumber masalah dan mencari cara jitu untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.

Siapkan Anggaran yang Cukup

Sangat disarankan untuk memiliki modal yang cukup sebelum memulai bisnis. Akan lebih baik jika Anda juga menyiapkan modal cadangan untuk kebutuhan sementara.

Jika perusahaan berkembang sangat pesat, Anda dapat menyuntikkan modal tambahan untuk mendukung pertumbuhannya. Ini juga dapat digunakan sebagai penyambung "hidup" agar perusahaan tetap beroperasi bahkan ketika kinerjanya tidak berjalan sesuai harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun