Mohon tunggu...
Anton Putra
Anton Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan pembaca

Hanya ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Sinetron Suka Merusak Kisah Asli yang Sudah Bagus?

19 Oktober 2021   09:53 Diperbarui: 19 Oktober 2021   09:58 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak tahu apakah ada tokoh guru ngaji si Pulung yang bernama Wak Solikun tampil di sinetron ini, atau tokoh Om Wi, paman Pulung yang seorang polisi, yang dipanggil Pulung dengan si Man (singkatan dari Paman). Juga tokoh-tokoh lain seperti Gogor, Wak Sakeh, Dang Legiman, Om dan Tante Yan, dan lain-lain.

Dulu sekitar tahun 2000-an, sempat tayang sebuah sinetron yang diangkat dari novel anak berjudul Imung karya Arswendo Atmowiloto. Untuk sinetron yang mengangkat kisah detektif cilik ini, saya akui lumayan bagus dan sesuai dengan kisah aslinya. Pemilihan tokoh yang memerankannya pun bagus. Imaji saya tentang seorang anak cerdas dengan rambutnya yang malas dirapikan dan lututnya yang korengan tetap terjaga. 

Ah, seandainya orang-orang yang berwenang dalam mengangkat tokoh-tokoh fiksi dari media yang berbeda ke layar kaca ini lebih bisa memahami perasaan penggemar lama tokoh-tokoh ini. Kalau masih seperti yang terus terjadi, saya tak berharap serial masa kecil yang pernah saya ikuti, seperti Sersan Grung-Grung, Noni, Astrid, Kelompok 2 & 1, diangkat menjadi sinteron. Cukuplah Pulung saja! 

* Ini saya tulis sambil harap-harap cemas menanti penayangan perdana sinetron Tutur Tinular di salah satu televisi swasta kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun