Manfaat lain yang dirasakan adalah untuk konsumsi keluarga. "Keluarga saya tidak pernah mengalami kekurangan sayur, dan kami tidak pernah membeli sayur. Sayur yang kami makan adalah sayur yang kami hasilkan sendiri dan kami selalu makan sayur yang bervariasi dan terdiri atas beragam macam jenis. Maka sangat lucu kalau ada sebagian petani yang mengeluh ketiadaan sayur. Sebenarnya ada banyak sayur yang dapat ditanam dan dapat dimakan". Ungkap Margaretha.
Sisa Hasil pembersihan sayur dapat dijadikan sebagai pakan ternak
Sisa dari pembersihan sayuran yang hendak dijual, biasanya kami jadikan untuk pakan ternak babi dan atau sebagai bahan dasar dalam pembuatan pupuk organic. Manfaat lain yang kami rasakan juga adalah ternak kami tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak babi.
Sayur dengan teknologi pertanian organik sangat membantu untuk penghematan dan pengawetan
Salah satu keuntungan tambahan yang diperoleh yakni menanam sayur dengan teknologi pertanian organik (menggunakan pupuk dan pestisida organik). Sayur dikonsumsi rasanya lebih  nikmat dan lebih awet. Tidak mudah basi dan kalau belum diolah sayurnya tetap hijau dan tidak mudah layu.Â
Begitupun dalam teknik budidaya, menurut pengakuan mama Remon bahwa menanam sayur dengan teknologi pertanian organik lebih menghemat air. Meskipun dua hari hanya disiram sekali namun kondisi tanaman sayur tetap subur dan hijau. Pengelaman ini menampilkan beberapa pelajaran penting tentang pergumulan dan perjuangan kaum perempuan petani untuk mengusahakan kemajuan atau peningkatan ekonomi keluarga.Â
Perempuan petani dalam pusaran perekonomian keluarga
Perempuan petani tidak hanya sebagai pelengkap hidup dalam keluarga, atau hanya mengurus hal-hal yang sifatnya lokal tetapi perempuan juga dapat menghasilkan atau pencari nafkah utama dalam keluarga. Namun perempuan pun dapat mengembangkan diri dan kemampuannya untuk menolong keluarga terutama dalam aspek ekonomi.Mengapa harus perempuan? Alasannya, karena kondisi dan situasi yang terjadi dalam keluarga yang paling mengetahui dan merasakan adalah kaum perempuan. Maka   sudah sepantasnya perempuan  harus berkembang mandiri dan tidak hanya bergantung kepada para suami. Cerita Ibu Margareta hendak memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa perempuan sesungguhnya sangat mampu. Hanya mungkin mental dan kemauannya perlu dibina secara baik.
Gengsi atau malu tidak akan dapat menolong perempuan keluar dari keterpurukan
Dari cerita pengelaman diatas menunjukan semangat kaum perempuan petani yang bekerja dengan sungguh dan melepaskan diri dari cengkraman rasa gengsi atau malu dalam mengembangkan ekonomi keluarganya. Mereka tidak pernah merasa risih atau canggung dalam memasarkan sayurnya. Tidak hanya di pasar umum, tetapi juga mereka berani menjualnya dari kampung ke kampung dan dari rumah kerumah.