Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

4 Perilaku yang Bisa Dilakukan Sebelum Masa Pensiun

2 September 2022   22:36 Diperbarui: 9 September 2022   00:15 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pensiun| Dok Shutterstock via Kompas.com

Masa pensiun merupakan sesuatu yang biasa terjadi bagi seorang pegawai, setelah sekian lama bekerja dengan baik tanpa terasa usia pun terus bertambah yang akhirnya tibalah masa untuk berhenti bekerja.

Tak bisa dipungkiri semua orang yang bekerja baik yang berprofesi sebagai pegawai negara, bekerja di lembaga, pabrik ataupun perusahaan-perusahaan pasti akan mengalami berhenti kerja, entah karena usia yang sudah lanjut sehingga harus pensiun atau karena alasan lain sehingga dalam usia produktif harus berhenti bekerjanya.

Tentunya, selaku pegawai haruslah memikirkan saat sedang aktif bekerja untuk mempersiapkan diri, mulai hitung-hitungan biaya hidup dan memikirkan masa pensiun atau memikirkan biaya hidup ketika sudah berhenti kerja.

Hal ini, sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap pekerja atau pegawai negeri maupun swasta agar tidak sengsara setelah nanti berhenti bekerja.

Lantas bagaimana caranya agar ketika pensiun tiba, biaya hidup tetap terjamin?

1. Pandai memanfaatkan waktu dan giat dalam bekerja.

Waktu adalah pedang, artinya kita harus mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kinerja serta menggunakan waktu tersebut agar karier meningkat dan penghasilan (gaji) terus bertambah.

Karena waktu yang terus bergulir setiap detiknya tidak akan pernah kembali, hari demi hari tanpa terasa terus berlalu, maka bergiatlah dalam bekerja. 

Tentunya dengan giat dan rajin dalam bekerja, jikalau pegawai akan mendapat pujian dari atasan bahkan mungkin segera mempromosikan Anda untuk lebih cepat naik gaji dan jabatannya.

2. Menghitung-hitung pengahasilan (gaji) agar semua pos-posnya terpenuhi.

Semisal kita memiliki beberapa pos pengeluaran setiap bulannya, seperti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bayar utang, kredit, biaya hidup anak istri jika sudah berkeluarga dan lain sebagainya.

Dengan gaji atau penghasilan yang didapatkan setiap bulan semuanya harus tercukupi dan terpenuhi dengan baik.

Maka, sepantasnya dipikirkan pengalokasiannya agar jangan sampai "besar pasak dari pada tiang" supaya bekerja bisa tenang dan mengurangi permasalahan kesulitan financialnya.

Semisal, gaji yang didapatkan setiap bulan sebesar Rp10.000.000, maka pengeluaran anda setiap bulan tidak boleh melebihi gaji yang didapatkannya.

3. Belajar investasi selagi kerja

Dengan investasi keuangan yang kita miliki bisa bertambah, sekarang banyak pengusaha maupun platform yang memberikan kesempatan untuk berinvestasi kepada masyarakat luas, dari mulai investasi kecil-kecilan dengan nominal awal Rp. 100.000 sampai investasi besar-besaran dengan nominal senilai milyaran bahkan trilyunan rupiah.

Namun, kita juga harus benar-benar memahami tentang investasi yang ditekuni, berhati-hati dan diyakini tempat investasinya dapat menjamin keamanan uang yang di investasikan, sehingga uang kita aman 100% dan keuntungan dapat diraih yaitu bertambah besarnya nilai uang yang dimiliki melalui investasi itu.

4. Mulai menabung di bank terpercaya 

Semasa giat bekerja dan mendapatkan penghasilan setiap bulannya, seyogianya seorang pegawai yang cerdas akan menyisihkan uang gajinya untuk masa pensiunnya dengan menabung di bank yang memang terpercaya.

Biasanya tabungan yang tersimpan jika diatas minimal penyimpanan, setiap bulannya akan terus bertambah sesuai bunga atau bagi hasil yang dijanjikan bank tersebut.

Semisal jika kita menyimpan uang setiap bulan secara terus menerus dan tidak pernah diambil dengan batas saldo minimal Rp500.000 di bank BRI, maka tabungan kita setiap bulannya akan terus bertambah dari mulai hitungan simpanan yang terus menerus ditabungkan dengan bunga atau bagi hasil yang diberikan oleh bank tersebut.

Jadi kesimpulannya uang kita yang tersimpan untuk semasa pensiun nanti akan terus membesar nilainya dan bisa diandalkan ketika sudah berhenti kerja.

Yah, setidaknya jika kita hitung-hitung bekerja selama 40 tahun dengan gaji Rp10.000.000,00 lalu menyisihkan sebesar Rp2.000.000,00 setiap bulannya dan menyimpannya pada bank kepercayaan anda, bisa kita kalikan yaitu Rp2.000.000,00 x 40 tahun = 960.000.000,00

Maka dengan menyisihkan uang gaji Rp 2.000.000,00 setiap bulan, selama 40 tahun kita akan mendapatkan uang pensiun dari hasil tabungan sebesar Rp960 juta.

Ditambah bunga atau bagi hasil yang diberikan bank, belum lagi pesangon dari tempat bekerja yang biasanya diberikan ketika pegawai mulai pensiun, lumayan kan?

Jika uang yang terkumpul cukup besar, bisa juga kita deposito kan sehingga nantinya untuk biaya hidup bisa dari bunga deposito yang diberikan bank pada setiap bulannya.

Saat sekarang banyak bank yang menawarkan simpanan deposito dengan bunga (bagi hasilnya) yang variatif, nasabah bisa memilih bank yang paling terpercaya seperti bank BRI, Mandiri, BNI, Muamalat Indonesia, BSI, BTN, BCA dan lainnya.

Enak juga kan, sudah tidak bekerja alias pensiun namun tetap memiliki gaji setiap bulannya dari hasil deposito yang tersimpan di bank.

Maka sangatlah penting menyisihkan sebagian gaji untuk pensiun semasa bekerjanya, agar setelah berhenti bekerja biaya hidup dapat terjamin dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun