Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Khutbah Jum'at ; Menanamkan Kalimah Laa Ilaaha Illalloh

26 Agustus 2022   14:28 Diperbarui: 26 Agustus 2022   14:40 2132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu amaliyah ibadah yang sudah membudaya dikalangan kaum muslimin bangsa Indonesia adalah shalat jum'at, perihal ini tidak lepas dari adanya tuntunan yang telah diajarkan islam terhadap pemeluknya.

Kebiasaan shalat jum'at menjadi fenomena yang menarik dari mayoritas bangsa ini, dimana umat islam di berbagai daerah pada hari jum'at setelah adzan dzuhur baik di kota maupun pada pelosok-pelosok desa sangat mengutamakan dan mensakralkan ibadah yang satu ini.

Sehingga mereka melaksanakannya dengan khidmah, khusyu dan penuh kesungguhan dalam melaksanakan salah satu ritual ajaran islam ini.

Seringkali kita lihat, apalagi bagi kaum muslimin kebiasaan shalat jum'at diawali dengan di kumandangkannya suara adzan, khotib naik mimbar dan memberikan ceramahnya dan selanjutnya shalat sebanyak 2 raka'at yang dipimpin oleh imam dan diakhiri dengan berdo'a kepada Allah SWT.

Beragam topik yang disampaikan oleh para imam (penceramah) disampaikan dalam khutbah jum'at, salah satunya yang disampaikan khotib berjudul Menanamkan Kalimah Laa Ilaaha Illalloh :

Gambar 1 : Muqodimah (Dok. Pribadi)
Gambar 1 : Muqodimah (Dok. Pribadi)

Puji serta syukur bagi Allah yang telah memberikan anugerah kepada kita semua, berupa nikmat iman dan nikmat islam. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahlimpahkan kepada jungjunan kita semua habibana wanabiyana Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh pengikutnya hingga akhirul zaman.

Khatib tidak henti-hentinya berwasiat kepada diri sendiri dan semua yang hadir ditempat yang mulia ini, Marilah! kita tingkatkan iman serta taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan segala perintah Allah serta menjauhi apapun yang dilarang-Nya.

Maasyiral muslimin Rohimakumullah, rasanya tidak ada manusia di dunia ini yang tidak membutuhkan rasa aman, namun dalam kenyataan hidupnya kesulitan, musibah, dan kondisi tidak aman selalu ada dalam hidupnya. Manusia memang hidup dalam dua kemungkinan; yaitu sehat dan sakit, hidup dan mati, siang dan malam, aman maupun tidak aman.

Perihal ini merupakan pasangan yang tidak dapat dihindari dalam mengarungi kehidupan dunia ini, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Adzariyat ayat 49 yang berbunyi :

Gambar 2 : QS. Adzariyat ayat 49 (Dok. Pribadi)
Gambar 2 : QS. Adzariyat ayat 49 (Dok. Pribadi)

Artinya : "Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)"

Dalam tafsir Jalalain karya Syekh Jalaludin bahwa makna pencipta segala yang berpasangan adalah satu, yakni Allah SWT. maka sembahlah Allah.

Maksudnya bahwa dibalik keberpasangan pada setiap sesuatu ada dzat tunggal yang patut kita sadari yaitu Allah SWTmerupakan satu satunya tempat manusia bergantung, mengembalikan segala sesuatu dan berserah diri dengan sepenuh hati, Rasulullah SAW bersabda "Yaa Ayuhannas Quulu Laa Ilaaha Illallohu tuflihuu" yang maknanya wahai sekalian manusia ucapkanlah laa ilaaha illalloh, kalian akan mendapatkan kesuksesan.

Namun, manusia juga harus rajin dan pandai ber-muhasabah (introspeksi) diri, apakah masalah, musibah atau kesulitan yang dihadapi itu merupakan bentuk ujian, peringatan dari Allah, cobaan atau yang lainnya agar manusia lebih berhati-hati dalam menjaga amanah sebagai khalifah dimuka bumi ini.

Gambar 3 : QS Ar-Ruum ayat 41
Gambar 3 : QS Ar-Ruum ayat 41

Artinya : telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan manusia, (melalui hal itu) Allah sengaja membuat mereka agar merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka agar kembali kejalan yang benar.

Dalam hal ini, Imam Jalaludin dalam kitab Jalalain menjelaskan makna "bimakasabat aidinnas" dengan maksud "minal maasyiy" yang berarti karena maksiyat.

Maka dapat kita pahami bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi tiada lain karena perbuatan salah manusia, persisnya karena perilaku maksiyat.

Maasyiral muslimin rahimakumullah, kisah Rabi'ah Al-Adawiyah yang selama hidupnya mengalami kesulitan demi kesulitan, dengan dasar iman yang kuat maka beliau meraih ahwal al-hub yaitu kecintaan kepada Allah SWT yang tiada tara.

Kisah ini membuktikan bahwa pada setiap musibah atau kesulitan ada kebaikan yang Allah selipkan di dalamnya, hanya orang-orang yang sadar dan bersabarlah yang akan dapat meraih kebaikan itu.

Dengan kata lain, musibah pun bisa memicu rasa mahabbah (kecintaan) selain kebaikan-kebaikan yang bersifat relatif, kesabaran dalam menerima musibah adalah cara Allah untuk menghapus dosa-dosa.

Gambar 4 : HR Bukhari (Dok. Pribadi)
Gambar 4 : HR Bukhari (Dok. Pribadi)

Artinya : Tidak ada yang menimpa seorang mukmin dari kelelahan, penyakit, kesusahan, kesedihan, hingga duri yang menusuk tubuhnya, kecuali Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.

Mahasuci Allah yang senantiasa memberikan yang terbaik untuk makhluknya, semoga kita semua dijadikan orang-orang yang mampu menyikapi segala masalah, musibah, dan apapun yang dihadapi dengan sabar sebagai sarana peningkatan rasa iman dan taqwa yang akan berbuah pada kebahagiaan mutlaq pada kehidupan dunia maupun akhirat... Aamiin, Aamin Yaa Robbal'alamin.

Gambar 5 : Penutup khutbah jum'at (Dok. Pribadi)
Gambar 5 : Penutup khutbah jum'at (Dok. Pribadi)

Itulah sekelumit materi singkat yang dibawakan khotib (penceramah) sebelum melaksanakan shalat jum'at, yang biasanya berisikan petuah-petuah bagi kaum muslimin yang hadir melaksanakan shalat jum'at yang diambil dari sumbernya yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun