Artinya : "Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)"
Dalam tafsir Jalalain karya Syekh Jalaludin bahwa makna pencipta segala yang berpasangan adalah satu, yakni Allah SWT. maka sembahlah Allah.
Maksudnya bahwa dibalik keberpasangan pada setiap sesuatu ada dzat tunggal yang patut kita sadari yaitu Allah SWTmerupakan satu satunya tempat manusia bergantung, mengembalikan segala sesuatu dan berserah diri dengan sepenuh hati, Rasulullah SAW bersabda "Yaa Ayuhannas Quulu Laa Ilaaha Illallohu tuflihuu" yang maknanya wahai sekalian manusia ucapkanlah laa ilaaha illalloh, kalian akan mendapatkan kesuksesan.
Namun, manusia juga harus rajin dan pandai ber-muhasabah (introspeksi) diri, apakah masalah, musibah atau kesulitan yang dihadapi itu merupakan bentuk ujian, peringatan dari Allah, cobaan atau yang lainnya agar manusia lebih berhati-hati dalam menjaga amanah sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Artinya : telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan manusia, (melalui hal itu) Allah sengaja membuat mereka agar merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka agar kembali kejalan yang benar.
Dalam hal ini, Imam Jalaludin dalam kitab Jalalain menjelaskan makna "bimakasabat aidinnas" dengan maksud "minal maasyiy" yang berarti karena maksiyat.
Maka dapat kita pahami bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi tiada lain karena perbuatan salah manusia, persisnya karena perilaku maksiyat.
Maasyiral muslimin rahimakumullah, kisah Rabi'ah Al-Adawiyah yang selama hidupnya mengalami kesulitan demi kesulitan, dengan dasar iman yang kuat maka beliau meraih ahwal al-hub yaitu kecintaan kepada Allah SWT yang tiada tara.
Kisah ini membuktikan bahwa pada setiap musibah atau kesulitan ada kebaikan yang Allah selipkan di dalamnya, hanya orang-orang yang sadar dan bersabarlah yang akan dapat meraih kebaikan itu.