Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Antisipasi Mahalnya Minyak Goreng Dengan Membuatnya di Rumah Sendiri

18 Maret 2022   11:20 Diperbarui: 18 Maret 2022   22:12 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pexels.com/tijana-drndarski

Harga minyak goreng melambung tinggi di pasaran tidak dapat dihindari, munculnya kejadian mencengangkan ini setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng pada hari selasa 15 maret 2022.

Kini, minyak goreng kembali tersedia banyak dengan beragam kemasan di toko-toko, supermarket, maupun minimarket namun harganya melambung tinggi dengan harga yang berlipat tidak seperti sebelumnya.

Sebelum HET minyak goreng dicabut sempat terjadi kelangkaan minyak goreng yang beredar di pasaran, hal ini membuat masyarakat cukup panik, cemas dan resah akibat langkanya minyak goreng itu.

Kelangkaan minyak goreng dipasaran telah menyebabkan banyak orang mencari dan berusaha mendapatkannya ditempat-tempat perbelanjaan yang masih menyediakan barang yang satu ini meskipun harus antri dan berkerumun untuk mendapatkannya.

Padahal suasana pandemi masih belum usai, tentunya belum membolehkan orang-orang berkerumun, masih tetap harus menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan. 

Namun karena kebutuhan akan minyak goreng dirumahnya, mengakibatkan banyak warga yang sempat berkerumun di pusat-pusat perbelanjaan untuk sekedar melakukan antrian dan mendapatkan 1 liter minyak goreng dengan harga murah.

Mereka harus rela berduyun-duyun dengan sabar setiap harinya menunggu jatah minyak goreng 1 liter per-orang, hanya sayangnya pengorbanan mereka untuk mendapatkan minyak goreng ini tidaklah gratis, namun tetap membayarnya.

Pada masa dahulu, sempat pula terjadi kelangkaan minyak goreng mirip seperti pada kondisi saat sekarang yaitu terjadinya kelangkaan minyak goreng dan hanya tersedia di toko maupun pusat perbelanjaan dengan harga yang melambung tinggi.

Namun sebagian masyarakat waktu itu, segera mengantisipasinya dengan cara membuatnya sendiri dirumah dengan mengolah buah kelapa tua atau buah palm yang di sulap menjadi minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Yang kebetulan di daerah kami, tersedia banyak pohon kelapa dengan buahnya yang subur bahkan buah kelapa yang sudah tua banyak yang berjatuhan sendiri dari pohonnya dalam kondisi daging kelapa yang sudah tua itu masih bagus dan layak untuk dikonsumsi maupun diolah menjadi minyak goreng.

Kami ingat, waktu itu orang tua dibantu anggota keluarga lainnya sibuk menyisihkan waktu 1 hari untuk membuat minyak goreng sendiri dirumah yang kebetulan bahan dan kebutuhan dalam pembuatannya memang tersedia meskipun melalui cara yang sangat tradisional dalam pembuatannya.

Ide membuat minyak goreng dirumah menjadi solusi sekaligus mengantisipasi adanya kelangkaan dan melambung tingginya harga minyak goreng yang beredar dipasaran, sehingga dapat mengurangi beban kebutuhan rumah tangga dalam hal ketidak tersediaan dan mahalnya minyak goreng.

Ketika akan membuat minyak goreng kami, orang tua dan anggota keluarga mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembuatannya, yaitu :

1. Buah kelapa yang sudah tua

Mempersiapkan buah kelapa yang sudah tua secukupnya, lalu dikupas dan dilakukan pemarutan daging kelapa sampai lembut. Untuk mendapatkan hasil minyak dalam jumlah banyak kelapa yang disediakan untuk diproses bisa berjumlah puluhan kepala kelapa tua atau lebih banyak lagi.

Air kelapa disatukan dengan hasil pemarutan daging kelapa yang selanjutnya di peras sampai habis air santannya dengan memakai kain khusus untuk menyaring dan mengambil saripati kelapanya yang akan diolah menjadi minyak goreng. 

Selanjutnya saripati kelapa yang sudah terkumpul di tuangkan ke dalam ketel besar yang sudah disediakan sebelumnya dalam posisi berada diatas perapian sambil diaduk-aduk secara merata dalam ketel tersebut. 

2. Kayu bahan bakar secukupnya

Mempersiapkan kayu bakar secukupnya untuk memanaskan perasan saripati kelapa yang sudah tertampung dalam ketel besar, yang terus digodogkan dengan perapian yang cukup dan stagnan, maksudnya selama pengolahan saripati kelapa perapian tidak boleh berkurang nyalanya apalagi mati.

Keadaan perapian yang menyala besar dengan baik, hal ini bertujuan agar saripati kelapa segera memanas dan secepatnya adonan itu menjadi minyak goreng.

3. Ketel besar yang disimpan diatas perapian

Ketel besar disimpan diatas perapian sebagai penampungan saripati kelapa yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu saripati kelapa yang berada dalam ketel besar di aduk-aduk secara merata terus menerus sambil tetap menjaga jangan sampai perapiannya mati.

4. Memisahkan minyak dan ampasnya.

Setelah proses pengolahan selama berjam-jam, biasanya saripati kelapa akan berubah sendiri menjadi minyak dan ampas dari saripati kelapa akan menjadi galendo (bahasa sunda) yang bisa dimakan atau menjadi penganan makanan yang cukup enak.

Galendo sebagai ampas dari saripati kelapa memiliki rasa manis, enak dan bisa dijadikan makanan atau olahan kue bagi yang kreatif memanfaatkan jenis makanan yang satu ini.

Dari hasil olahan dengan jumlah puluhan kepala kelapa tua, biasanya akan menghasilkan beberapa botol (liter) minyak goreng yang siap pakai hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng dirumah.

Bahkan bila hasil pembuatan minyak goreng ini, ternyata mampu menghasilkan begitu banyak minyak goreng sehingga melebihi kecukupan untuk memenuhi kebutuhan dirumah, tentunya bisa dibagikan kepada orang lain.

Minyak goreng hasil olahan dirumah selebihnya bisa di berikan kepada tetangga, sanak saudara dan orang lain. Selain itu dapat pula bernilai ekonomi yaitu dijual dengan harga murah kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Untuk pengolahan masa kini, agar lebih simpel kayu bakar tentunya dapat diganti dengan menggunakan kompor gas dan tabung elpiji sebagai perapian yang lebih baik dengan tingkat pemanasannya yang tinggi akan lebih mempercepat perubahan saripati kelapa menjadi minyak goreng yang siap untuk manfaatkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun