Ketel besar disimpan diatas perapian sebagai penampungan saripati kelapa yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu saripati kelapa yang berada dalam ketel besar di aduk-aduk secara merata terus menerus sambil tetap menjaga jangan sampai perapiannya mati.
4. Memisahkan minyak dan ampasnya.
Setelah proses pengolahan selama berjam-jam, biasanya saripati kelapa akan berubah sendiri menjadi minyak dan ampas dari saripati kelapa akan menjadi galendo (bahasa sunda) yang bisa dimakan atau menjadi penganan makanan yang cukup enak.
Galendo sebagai ampas dari saripati kelapa memiliki rasa manis, enak dan bisa dijadikan makanan atau olahan kue bagi yang kreatif memanfaatkan jenis makanan yang satu ini.
Dari hasil olahan dengan jumlah puluhan kepala kelapa tua, biasanya akan menghasilkan beberapa botol (liter) minyak goreng yang siap pakai hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng dirumah.
Bahkan bila hasil pembuatan minyak goreng ini, ternyata mampu menghasilkan begitu banyak minyak goreng sehingga melebihi kecukupan untuk memenuhi kebutuhan dirumah, tentunya bisa dibagikan kepada orang lain.
Minyak goreng hasil olahan dirumah selebihnya bisa di berikan kepada tetangga, sanak saudara dan orang lain. Selain itu dapat pula bernilai ekonomi yaitu dijual dengan harga murah kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Untuk pengolahan masa kini, agar lebih simpel kayu bakar tentunya dapat diganti dengan menggunakan kompor gas dan tabung elpiji sebagai perapian yang lebih baik dengan tingkat pemanasannya yang tinggi akan lebih mempercepat perubahan saripati kelapa menjadi minyak goreng yang siap untuk manfaatkan.Â