Mohon tunggu...
Anton Rismawanto
Anton Rismawanto Mohon Tunggu... Guru - Guru Mapel bahasa Inggris di SDN Pelem 2 Ngawi

Saya adalah seorang guru bidang studi bahasa inggris. Saya lahir di kota Ngawi dan anak sulung dari 3 bersaudara. kegemaran hal berkenaan tentang musik, olah raga, dan film. Ssaya hampir menjalani profesi sebagai guru selama 15 tahun lebih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Belajar Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa terhadap Kalimat Present Continuous Tense

6 Maret 2024   15:30 Diperbarui: 7 Maret 2024   08:32 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

D. Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

  • Vidio
  • flashcard
  • Laptop
  • Proyektor
  • Speaker
  • Flash card
  • LKPD

Sedangkan instrumen penilian yang digunakan dalam best practice ini ada 3 macam yaitu untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi sikap, lembar penilaian keterampilan pengetahuan dan lembar penilaian pengetahuan.


E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2022 bertempat di kelas VI SDN Pelem 2 Ngawi Kabupaten Ngawi.





BAB III 

HASIL KEGIATAN

A. Hasil

Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut:

  • Kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dengan materi Present Continuous Tense yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode Role Playing berlangsung aktif dan lancar. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya pada saat kegiatan diskusi kelompok.
  • Penggunaan flash card sangat membantu pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan. Siswa cenderung lebih fokus memperhatikan materi yang disajikan dalam bentuk video sehingga materi dapat terserap dengan baik dan motivasi belajar siswa pun meningkat.
  • Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dapat dirasakan perbedaan antara siswa yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode Role Playing dengan siswa yang menggunakan metode konvensional model ceramah. siswa yang melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode Role Playing Menggunakan Media Flash Card terlihat lebih antuasias selama pembelajaran, penggunaan media Flash card memberikan pengalaman baru kepada siswa sehingga rasa ingin tahu siswa sehingga hal ini tentu saja mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
  • Kegiatan yang telah dirancang dalam RPP dapat dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
  • Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dilihat dari capaian hasil belajar siswa, melalui hasil uji pre test dan post test yang telah dilaksanakann guru. Dimana pada uji pre test dari jumlah keseluruhan siswa dalam kelas VI yaitu  12 siswa, hanya 4 siswa atau 2,24% yang mampu mencapai nilai KKM. Sedang pada hasil uji post test, terdapat peningkatan yang signifikan yaitu sebanyak 18 siswa atau 92,8% mampu mencapai nilai KKM

B. Masalah yang dihadapi

Masalah yang dihadapi selama praktik pembelajaran ini adalah kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran menggunakan media yang telah dirancang guru. Tidak semua siswa dalam kelas memiliki dasar kemampuan dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang cukup.


C. Cara mengatasi masalah

Agar seluruh siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, maka bagi siswa yang tidak memiliki dikelompokkan dengan siswa yang berkemampuan lebih dalam Bahasa Inggris untuk membantu mereka selama proses pembelajaran.  Sehingga proses pembelajaran berjalan lancer seperti yang diharapkan.

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  • Pembelajaran Bahasa Inggris menerapkan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode Role Playing guna meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa melalui Kelas VI Di SDN Pelem 2 Ngawi Kabupaten Ngawi terbilang efektif dan layak dijadikan praktik baik pembelajaran, karena mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dilihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dibuktikan dengan capaian hasil belajar siswa yang meningkat.
  • Dalam melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari lebih guru dituntut lebih tertib dan terstruktur. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran Bahasa Inggris materi present continuous tense dengan dengan metode Role Playing Menggunakan Flash Card melalui model pembelajaran Contextual Teaching and learning berorientasi HOTS pada mata pelajaran Bahasa Inggris bukan hanya mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi membaca, dan kecakapan abad 21.
  • Peserta didik lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan . hal ini tidak lepas dari pemilihan model, metode dan media pembelajaran guru menjadi lebih variatif dan inovatif.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Bahasa Inggris menerapkan metode Role Playing Menggunakan Flash Card melalui model pembelajaran Contextual Teaching and learning dalam upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa Kelas VI SDN Pelem 2 Ngawi Kabupaten Ngawi, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:

  • Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreatifitas pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
  • Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
  • Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk terus mengembangkan kreativitas dan kemampuan untuk dapat menciptakan media pembelajaran yang inovatif, yang bukan hanya mampu mencapai tujuan pembelajaran namun disukai siswa dan sesuai dengan karakteristik belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Gita Permata Puspita & Zulherman. (2021). Pengembangan Media Video Animasi Berbasis Aplikasi Canva untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Basicedu, 5(4), 2384-2394. Retrieved from https://jbasic.org/index.php/basicedu

Bintang, Risde. dkk. Peningkatan Aktivitas Pembelajaran dengan Menggunakan

Metode Bermain Peran. Pontianak: Pgsd Fkip, Universitas Tanjung Pura.

Maulani, S. ., Nuraisyah, N., Zarina, D. ., Velinda, I. ., & Aeni, A. N. . (2022). Analisis Penggunaan Video sebagai Media Pembelajaran Terpadu terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Teknologi Indonesia, 2(1), 19-26. https://doi.org/10.52436/1.jpti.134

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun