Gadis kecil itu menggigil ketakutan
Melihat lelaki asing datang, ia lari ketakutan
Trauma hidup semakin menakutkan
Di kamar sepi ia histeris ketakutan
Oh, gadis kecil yang malang.-
***
Puisi di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa sangat berat kehidupan yang akan dilalui dari seorang anak yang mengalami tindakan kekerasan ataupun pelecehan yang dialaminya. Masa kecil yang harus disi dengan keceriaan semuanya sirna.
Bayangkan saja, jika gadis kecil itu adalah anak kita. Kita akan mengalami trauma yang sama seperti gadis kecil itu. Naudzubika minzalik.
Untuk itu, dalam suasana Hari Anak Nasional yang telah diperingati 23 Juli lalu, marilah kita bersama-sama mengatakan "Stop Kekerasan dan Pelecehan pada Anak". Ikrar ini harus kita jaga, jangan lengah. Predator-predator pedofolia selalu bergentayangan.
Kasus pelecehan anak, hampir setiap saat kita dengar dan ikuti di media cetak maupun elektronik. Bisa saja, berita ini hanya teori gunung es (iceberg theory) yang nampak kecil di permukaan tapi sesungguhnya akar permasalahan yang tidak nampak sangat besar terpendam di dalam laut. Kasus-kasus korban pelecehan anak dalam keluarga bisa saja disembunyikan karena malu.
Bisa juga terjadi seorang anak gadis memendam perbuatan pelecehan atas dirinya karena diancam atau disuap pelaku. Bahkan bisa saja terjadi gertakan pelaku yang mengatakan bahwa laporan atau ceritera si korban akan membuat malu kelurga sehingga dia harus bungkam seribu bahasa.