Mohon tunggu...
Abdurahman Hoda
Abdurahman Hoda Mohon Tunggu... Freelancer - Pria keturunan Bacan dan Gorontalo, lahir dan berdomosili di Ternate

Pria berkumis yang suka baca dan makan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gadis Kecil yang Malang

25 Juli 2020   02:29 Diperbarui: 25 Juli 2020   05:57 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis kecil itu menggigil ketakutan

Melihat lelaki asing datang, ia lari ketakutan

Trauma hidup semakin menakutkan

Di kamar sepi ia histeris ketakutan

Oh, gadis kecil yang malang.-

***

Puisi di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa sangat berat kehidupan yang akan dilalui dari seorang anak yang mengalami tindakan kekerasan ataupun pelecehan yang dialaminya. Masa kecil yang harus disi dengan keceriaan semuanya sirna.

Bayangkan saja, jika gadis kecil itu adalah anak kita. Kita akan mengalami trauma yang sama seperti gadis kecil itu. Naudzubika minzalik.

Untuk itu, dalam suasana Hari Anak Nasional yang telah diperingati 23 Juli lalu, marilah kita bersama-sama mengatakan "Stop Kekerasan dan Pelecehan pada Anak". Ikrar ini harus kita jaga, jangan lengah. Predator-predator pedofolia selalu bergentayangan.

Kasus pelecehan anak, hampir setiap saat kita dengar dan ikuti di media cetak maupun elektronik. Bisa saja, berita ini hanya teori gunung es (iceberg theory) yang nampak kecil di permukaan tapi sesungguhnya akar permasalahan yang tidak nampak sangat besar terpendam di dalam laut. Kasus-kasus korban pelecehan anak dalam keluarga bisa saja disembunyikan karena malu.

Bisa juga terjadi seorang anak gadis memendam perbuatan pelecehan atas dirinya karena diancam atau disuap pelaku. Bahkan bisa saja terjadi gertakan pelaku yang mengatakan bahwa laporan atau ceritera si korban akan membuat malu kelurga sehingga dia harus bungkam seribu bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun