Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asal Usul Marga Djie di Kediri

16 Oktober 2017   09:33 Diperbarui: 16 Oktober 2017   19:29 4386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangeran Mikasa di Miya, Takihito sewaktu berusia 98 pada tahun 2012. (gambar wikipedia)
Pangeran Mikasa di Miya, Takihito sewaktu berusia 98 pada tahun 2012. (gambar wikipedia)
Memang ada orangnya Jofuku atau Xu Fu diabad 3 BC pada jaman Dinasti Qin, dan sejak 2000 tahun lalu hikayatnya jelas tercantum didalam buku Catatan Sejarah Tionghoa Shi-ji. Dia adalah seorang guru Taoisme yang pekerjaannya mengolah obat panjang umur, dari situ dia menjadi tabib pribadinya Kaisar Qin Shihuangdi, the First Emperor yang namanya Ying Zheng.

Dua kali Qin Shihuangdi mentah-mentah ditipu oleh Xu Fu ini, untuk mencarikan eliksir umur panjang di Lautan Timur, akhirnya dia membawa semua harta karun pemberian Kaisar Qin, bersama 6000 orang gadis dan jejaka, seniman, tukang kerajinan tangan, tabib, dan pengawalnya lenyap tidak kembali lagi, karena sekitar 2200 tahun lalu mereka telah mendarat di Jepang.

Menurut catatan dari "Konjaku Monogatarishu" (Kumpulan Cerita Hal-hal Kuna dan Sekarang), buku sejarah karangan seorang bangsawan Jepang Minamoto no Takakuni ditahun 1004, bahwa Jo Fuku dan rombongannya mendarat di Pantai Bubai daerah Kota Saga, mereka yang menjadikan eyang bangsa Jepang dikemudian hari, dan Jo Fuku sendiri adalah Maha Kaisar Jinmu Tenno, kaisar Jepang yang pertama.

Jo Fuku menetap di Kabupaten Wakayama-ken, Kota Shingu-shi, di Semenanjung Kii-hanto, Pulau Honshu sampai akhir hidupnya. Pada tahun 1736 kuburannya pernah dilestarikan oleh Shogun Tokugawa Yorinobu sewaktu beliau berkunjung di Kuil Asuka dan sekarang disana dijadikan Taman Xu Fu.

Xu Fu Park di Wakayama, Shingu-shi, Kii-hanto Peninsula, Honshu. (dokumen pribadi)
Xu Fu Park di Wakayama, Shingu-shi, Kii-hanto Peninsula, Honshu. (dokumen pribadi)
Marga Xu merupakan nomor ke-11 dari peringkat marga-marga yang terdiri dari sekitar 20 juta orang, ini merupakan 1.46% dari total penduduk di Tiongkok. Hampir 65% dari mereka masih mengelompok didaerah sekitar Shandong dan Jiangsu .

Selama 8 tahun dari 1938 sampai 1945, daerah sekitar bekas Negeri Xu dan tempat asalnya Xu Fu di Laut Timur itu tetap tidak terganggu dalam rangka agresi fasis Jepang yang membumi hanguskan Tiongkok. Mereka sekedar menghancurkan Tionghoa untuk kehendakan mengambil kembali tanah leluhur yang pernah ditinggalkan kaisar pertamanya itu, namun akhirnya seperti Xu Fu sendiri yang mendapatkan ketentraman dalam jalan hidupnya hanya menetap di seberang Laut Timur. Dua negara sebangsa dan seketuruan, Jepang dan Tiongkok, semestinya harus hidup berdampingan dalam perdamaian dan kesejahteraan bersama.

Oleh: Anthony Hocktong Tjio.

Monterey Park, CA. 10 Oktober 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun