Penduduk Tiongkok diperkirakan 900 juta orang pada permulaan zaman Dinasti Tartar Yuan diachir abad 13, karena beberapa puluh tahun peperangan dan bencana alam sehingga jumlah penduduk berkurang 200 juta diachir kekuasaan Mongol Tartar tersebut dipertengahan abad 14. Hal ini tidak menyangkut wilayah Shanxi yang strategis letaknya terlindung oleh pegunungan disekitarnya, disana tidak kekurangan makanan dan menjadikan berkelebihan penduduk. Untuk membagi ratakan penduduk yang diperlukan dalam membangun kembali Tiongkok diluar Shanxi, maka diadakan 18 gelombang transmigrasi paksa oleh Kaisar Ming Hong-wu dari tahun 1372 yang berlangsung selama 50 tahun. Orang yang terpilih dari seluruh Shanxi dikumpulkan dikabupaten Hongdong (洪洞) yang letaknya diutara dari Yuncheng tempat kelahiran Kwan Kong tadi, disana didirikan kantor pusat transmigrasi Tionghoa yang terbesar dalam sejarah, sedikitnya satu juta orang dari 1230 she/marga Tionghoa yang kebanyakannya merupakan keturunan dari peleburan bangsa di Shanxi itu, setelah selesai didaftar dan diberi bekal jalan, segera dikirim keluar dari Shanxi dan disebarkan kesegala jurusan Tiongkok, termasuk Hokkian dan Kanton menurut jatah yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dengan kesedihan, mereka diberangkatkan setelah masing-masing selesai berdoa mohon selamat di-Vihara Guang-ji (廣濟寺) dan saling berpamitan dengan sanak famili dibawah sebuah Pohon Besar Huai (大槐樹) yang terletak didepannya vihara. Mereka digiring berjalan kaki jarak jauh yang sampai ratusan hingga ribuan kilometer untuk menuju kapung halaman baru mereka yang telah ditetapkan itu. Dikatakan untuk mengenal diri kita sebagai keturunan dari transmigran Shanxi tersebut hanya perlu mengamati kuku jari kecil kaki yang bercelah, ceritanya jari kecil kaki eyang kita itu dipukul retak sebagai tanda orang transmigran, atau akibat tergoser ditanah dalam perjalanan jauh dengan mengenakan sepatu yang sudah koyak.
Dimana achirnya mereka tiba ditaman halaman baru, mereka meneruskan kebudayaan dan kebiasaan orang Shanxi yang diantaranya Cheng Beng dan makan lumpia, menanam sebuah pohon huai untuk mengenang darimana asal mereka, dan tetap memuja pahlawan Shanxi sendiri sebagai Dewa Pelindung mereka, Kwan Kong. Hal ini yang merupakan penyebaran klenteng Kwan Kong jauh melebihi jumlahnya klenteng Konghucu di-Tiongkok, dan yang masih bertambah terus sampai sekarang.
Jalur Teh:
Kwan Kong menjadi Dewa Rejeki orang Shanxi sebab perniagaan teh dari Hokkian.
Kita pada umumnya mengetahui Tiongkok pernah ada 3 Jalur Sutra ke-Sentral Asia ribuan tahun dan Jalur Rempah Maritim yang dipelopori Cheng Ho ke Nusantara 600 tahun lalu, disamping itu Tiongkok juga pernah ada Jalur Teh yang dibuka oleh orang Shanxi dari sumber teh Xia-mei Wuyi Hokkian (武夷下梅) melintasi Jiangxi dan Henan sampai Shanxi dan seterusnya menembus Mongolia sampai dipusat distributor teh di Kyakhta Russia, yang menyalurkan teh Hokkian chususnya ke-Russia dan Eropah Timur yang pernah jaya selama 500 tahun.