Mohon tunggu...
Anthony Dio Martin
Anthony Dio Martin Mohon Tunggu... Human Resources - WISE (Writer, Inspirator, Speaker, Entepreneur), CEO HR Excellency - MWS Indonesia, Penulis 18 Buku, Ahli Psikologi, Profesional Coach

Anthony Dio Martin, WISE (writer, inspirator, speaker dan entepreneur) dan juga ICF certified executive coach, yang dijuluki "The Best EQ Trainer Indonesia". Beliau penulis 18 buku dan lebih dari 25 CDAudio. Salah satu bukunya menerima penghargaan MURI. Beliau pernah memandu beberapa program motivasi di TV kabel, saat ini punya siaran rutin program radio “Smart Emotion” di SmartFM. Youtube: anthony dio martin official IG: anthonydiomartin Kontak & info: 021-3518505 atau 3862521 atau email: info@hrexcellency.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trend Learning, Training & Development Indonesia 2022

7 Maret 2022   18:37 Diperbarui: 12 Maret 2022   13:05 2634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para trainer pun dituntut mengajar dengan pola seperti itu karna situasi. Para organisasi pun jadi harus belajar terbiasa untuk mengelola metode pembelajaran seperti itu.

3.Konversi Materi Offline ke Online Training Habis-habisan.

Sejak sebelum pandemi, ada banyak materi training yang sangat inspiratif, berkesan ataupun dianggap sangat berdampak yang ternyata tidak bisa diajarkan online. Problemnya materi-materi ini umumnya memang dirancang untuk diajarkan secara offline atau tatap muka, untuk dampak maksimal. 

Masalahnya, ketika pandemi terjadi, program semacam inipun dihentikan karena situasinya tak memungkinkan. Namun, makin lama, organisasi makin menginginkan (tepatnya "merindukan") agar program ini dijalankan kembali. 

Bahkan, jika perlu dilakukan secara online, namun dengan dampak yang sama kuatnya. Dan situasi inilah yang sebenarnya, sejak pandemi di awal tahun 2021 telah mulai. Dan ekspektasi inipun masih akan terus berlanjut. 

Intinya, muncul tuntutan program-program "keren" yang dilakukan secara offline bisa diubah menjadi online ataupun virtual juga.

4.Makin Terbiasa Coaching, Counseling, Mentoring & Consulting Online.

Dampak dari konversi virtual ke online, bukan hanya terjadi di dunia training dan edukasi. Bahkan, para panelis MWS Indonesia yang diskusi sepakat bahwa itu pun makin merembet ke pekerjaan lain yang mereka lakukan termasuk dalam hal coaching, konseling, mentoring bahkan consulting business secara online. 

Para profesional di bidang ini, jadi makin sangat terbiasa. Intinya, ini berlaku baik pihak internal organisasi maupun ekternal partner yang menjalankan peran sebagai coach, mentor, terapis, ataupun konsultan. Baik dari sisi platform, metode maupun gaya interaksinya, para praktisi internal dan eksternal makin harus terbiasa. 

Bahkan, baru-baru ini ada seorang hypnotherapist yang mengungkapkan salah satu hal yang membuat bisnisnya tetap bisa bertahan adalah karna ia mulai mengembangkan sesi hipnoterapi virtual bagi para kliennya. 

Maka, dalam hal ini kuncinya adalah "membiasakan" dan "menyamankan" diri dengan pola interaksi yang biasanya dilakukan secara tatap muka diganti dengan ala virtual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun