Dengan WTO yang telah kehilangan taringnya untuk menegakkan aturan perdagangan global secara efektif, Indonesia harus lebih berhati-hati dalam menghadapi tantangan ini dan mungkin perlu mencari solusi lain di luar WTO untuk mengatasi dampak CBAM dan menjaga daya saing ekspornya.
Masa Depan Perdagangan Indonesia: Proteksionisme atau Perdagangan Bebas?
Menghadapi tantangan global ini, Indonesia perlu merefleksikan kembali kebijakan perdagangannya. Apakah sistem perdagangan bebas melalui WTO masih relevan untuk melindungi kepentingan Indonesia? Atau, apakah saatnya negara ini mempertimbangkan pendekatan proteksionisme yang lebih selektif? Ekonom Korea Selatan, Ha-Joon Chang, dalam bukunya Kicking Away the Ladder, berpendapat bahwa negara-negara maju dulunya juga menerapkan proteksionisme untuk melindungi industri domestik mereka. Namun, setelah mereka berhasil menjadi kekuatan ekonomi, mereka mendorong negara berkembang untuk membuka diri terhadap perdagangan bebas.
Pandangan ini relevan bagi Indonesia saat ini. Negara ini harus berhati-hati agar tidak terperangkap dalam sistem yang justru menguntungkan negara-negara maju. Sebaliknya, Indonesia perlu memperkuat kebijakan hilirisasi dan melindungi industri-industri strategisnya, seperti nikel dan sawit, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kesimpulan: Langkah Konkret ke Depan
Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengadopsi kebijakan perdagangan internasional yang cermat dan strategis. Di tengah WTO yang tidak berfungsi, Indonesia perlu lebih proaktif dalam membangun aliansi baru dan memperkuat kerja sama bilateral atau regional. Pada saat yang sama, proteksionisme selektif mungkin perlu  diterapkan untuk melindungi industri-industri vital yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Lebih penting lagi, Indonesia harus mengambil langkah-langkah untuk menghadapi ancaman CBAM dengan berinvestasi dalam teknologi produksi ramah lingkungan, sekaligus memperjuangkan reformasi dalam sistem perdagangan global. Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat terus melangkah maju di tengah ketidakpastian global dan memastikan bahwa ambisi menjadi negara maju dapat tercapai.
Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat mengambil kebijakan perdagangan internasional secara terukur dan strategis agar Indonesia tidak salah langkah menghadapi percaturan Geoeconomics yang kompleks ini, karena Indonesia dan segenap masyarakatnya memiliki hak untuk menjadi negara maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H