Mohon tunggu...
Ara
Ara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi

College Purposes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Pengaruh Orangtua "Overwork" pada Anak Pertama

4 Juni 2024   01:36 Diperbarui: 8 Juni 2024   19:00 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua yang bekerja berlebihan mungkin secara tidak langsung menekan anak pertama untuk mencapai kesuksesan. 

Anak pertama merasa perlu memenuhi harapan orang tua dan membuktikan diri mereka. Tekanan ini dapat memicu perasaan cemas dan ketidakstabilan emosi, serta membuat anak merasa bahwa nilai diri mereka hanya bergantung pada pencapaian dan produktivitas mereka. 

Ini bisa mengakibatkan anak tersebut terus-menerus berusaha mencari kepuasan dan validasi diri melalui pencapaian eksternal tanpa memikirkan kapasitas dirinya baik secara fisik ataupun mental.

Referensi:

Harvard Gazette. (2023, September 20). How achievement pressure is crushing kids and what to do about it. Harvard University.

Mama Rempong. (n.d.). Fakta anak pertama: Benarkah lebih bertanggung jawab? Kumparan. 

Pijar Psikologi. (n.d.). Antara tuntutan dan harapan: Beban emosional seorang anak pertama. 

Psychiatry Times. (n.d.). Self-blaming and depression: Theory and technique. 

Psychology Today. (n.d.). Self-blame: The ultimate emotional abuse.

Zakiah, N. (n.d.). Riset dan fakta: Anak pertama. IDN Times.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun