Orang tua yang bekerja berlebihan mungkin secara tidak langsung menekan anak pertama untuk mencapai kesuksesan.Â
Anak pertama merasa perlu memenuhi harapan orang tua dan membuktikan diri mereka. Tekanan ini dapat memicu perasaan cemas dan ketidakstabilan emosi, serta membuat anak merasa bahwa nilai diri mereka hanya bergantung pada pencapaian dan produktivitas mereka.Â
Ini bisa mengakibatkan anak tersebut terus-menerus berusaha mencari kepuasan dan validasi diri melalui pencapaian eksternal tanpa memikirkan kapasitas dirinya baik secara fisik ataupun mental.
Referensi:
Harvard Gazette. (2023, September 20). How achievement pressure is crushing kids and what to do about it. Harvard University.
Mama Rempong. (n.d.). Fakta anak pertama: Benarkah lebih bertanggung jawab? Kumparan.Â
Pijar Psikologi. (n.d.). Antara tuntutan dan harapan: Beban emosional seorang anak pertama.Â
Psychiatry Times. (n.d.). Self-blaming and depression: Theory and technique.Â
Psychology Today. (n.d.). Self-blame: The ultimate emotional abuse.
Zakiah, N. (n.d.). Riset dan fakta: Anak pertama. IDN Times.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI