Murni mengemasi barang-barangnya. Memilih menaiki Damri, menuju kosan di pusat ibu kota. Ia bersyukur. Biar baur asal tak lebur. Senyumnya mengembang meningkahi malam yang kian larut.
*Inspired by, curcol sahabat yang sering dikira “titipan.”
Tak ada guna kemapanan tanpa keberkahan.
Kalikan kenikmatan jika ia berkumpul dalam satu kesucian sehingga kebahagiaan akan meresap.
Senantiasa. Dari jengkal ke depa, dari depa ke hasta, hingga tutup usia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!