Murni mengemasi barang-barangnya. Memilih menaiki Damri, menuju kosan di pusat ibu kota. Ia bersyukur. Biar baur asal tak lebur. Senyumnya mengembang meningkahi malam yang kian larut.
*Inspired by, curcol sahabat yang sering dikira “titipan.”
Tak ada guna kemapanan tanpa keberkahan.
Kalikan kenikmatan jika ia berkumpul dalam satu kesucian sehingga kebahagiaan akan meresap.
Senantiasa. Dari jengkal ke depa, dari depa ke hasta, hingga tutup usia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!