Mohon tunggu...
Antacyd
Antacyd Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Mencoba Menjadi Penguasa Bumi di Earth 606

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Transaksional Kebahasaan dalam Karya Ahmad Tohari Ronggeng Dukuh Paruk

25 Desember 2023   17:57 Diperbarui: 25 Desember 2023   18:16 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Parent: Pesan yang bersifat normatif, moral, atau mengandung nilai-nilai budaya. Contoh: Novel ini mengkritik praktik-praktik yang merendahkan martabat manusia, seperti kemiskinan, kebodohan, diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan. Novel ini juga menghargai dan menjaga warisan budaya bangsa, seperti tari ronggeng, gamelan, dan cerita rakyat.

- Adult: Pesan yang bersifat informatif, edukatif, atau mengandung fakta-fakta sejarah. Contoh: Novel ini menginformasikan tentang kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang dialami oleh masyarakat pedesaan Indonesia pada masa 1965. Novel ini juga mengedukasi tentang dampak dan akibat dari peristiwa politik tersebut bagi kehidupan individu dan kolektif.

- Child: Pesan yang bersifat emotif, inspiratif, atau mengandung imajinasi kreatif. Contoh: Novel ini menggugah emosi pembaca dengan menggambarkan penderitaan, harapan, dan cinta yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita. Novel ini juga menginspirasi pembaca untuk berjuang demi keadilan dan kemanusiaan. Novel ini juga menunjukkan imajinasi kreatif pengarang dalam menciptakan kisah yang menarik dan mendalam.

Dari analisis transaksional kebahasaan di atas, dapat disimpulkan bahwa novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari adalah novel yang memiliki unsur kebahasaan yang bervariasi dan seimbang, yang mencerminkan tiga ego state, yaitu Parent, Adult, dan Child. 

Novel ini juga memiliki karakterisasi yang kuat dan pesan yang beragam, yang sesuai dengan tiga ego state tersebut. Novel ini adalah novel yang layak dibaca dan dikaji, karena mengandung nilai-nilai sastra, psikologi, dan sosial yang penting dan relevan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun