Mohon tunggu...
Annisa Fadillah
Annisa Fadillah Mohon Tunggu... Lainnya - Biologist

Hai, selamat datang di halaman Kompasiana Ansfadillah ! Konten yang akan disajikan pada halaman ini bertema Biologi dan pengalaman menarik yang layak untuk dibagikan. Jika ada kritik dan saran, sihlakan menulis di kolom komentar atau mengirimkan email di ansfadillah@gmail.com Semoga tulisan-tulisan di halaman ini dapat menjadi manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sebuah Rekam Jejak di Tanah Marapu, Sumba, NTT

11 Desember 2018   22:28 Diperbarui: 13 Desember 2018   00:29 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa spot destinasi wisata yang saya kunjungi pada saat kegiatan tersebut sangat-sangat membuat saya berdecak kagum dengan Sumba dan membuat saya rindu ingin kembali ke sana suatu hari nanti. Destinasi pertama yang saya kunjungi yaitu Bukit Wairinding, sebuah bukit yang sudah sangat terkenal dikalangan wisatawan. 

Bukit Wairinding
Bukit Wairinding
Bukit ini begitu luas dan terhampar savana sejauh mata memandang, cahaya mentari yang menyinari bukit tersebut membuat punggung-punggung bukit memunculkan cahaya keemasan. 

Pemandangan yang eksotis itu ditambah dengan kehadiran kuda khas Sumba yang tengah berkeliaran memakan rerumputan yang ada di bukit serta kehadiran masyarakat tradisional Sumba yang menambah kehangatan Bukit Wairinding. 

Ada banyak sekali anak-anak yang akan menemanimu saat menikmati pemandnagan di Bukit Wairinding, mereka kebanyakan sangat pemalu dengan wisatawan, namun tidak ada salahnya jika kita menyapa dan mengajak mereka berbincang-bincang. 

Dari Bukit Wairinding menuju ke Sumba Timur yaitu ke destinasi selanjutnya, TN Matalawa ditempuh menggunakan truk yang sudah dimodifikais seperti angkutan dalam waktu 6 jam perjalanan. 

Percayalah kawan, 6 jam tersebut sangat berkesan bagi saya pribadi, karena sejauh mata memandang di kanan kiri saya terpampang sebuah pemandangan bukit savana yang eksotis. Sesampainya hendak memasuki kawasan TN Matalawa, kita akan masuk ke sebuah pedesaan yang masih memiliki rumah adat khas Sumba. 

Pada saat memasuki desa inilah yang membuat pengalaman saya di Sumba merasa sangat spesial, saya melihat banyak sekali anak-anak SD sedang pulang sekolah, saya melihat wajahnya satu persatu. Mereka semua riang gembira menyambut wisatwan yang datang, sesekali mereka melakukan "Tos" dengan wisatawan, termasuk saya. 

Melihat hal tersebut saya menjadi snagat bersyukur dengan pendidikan yang selama ini saya dapatkan, saya sekaligus berharap agar suatu hari nanti kualitas pendidikan di Indonesia dapat merata dengan baik, saya ingin anak-anak tersebut juga memiliki mimpi dan dapat mewujudkan mimpi-mimpinya.

Sesampainya di TN Matalawa, kami bermalam di sebuah camp area yang letaknya tak kalah menakjubkan, kami berada di lembah dengan sekeliling kami adalah bukit-bukit, benar-benar menakjubkan. Hal yang paling membuat saya terkesima adalah pada saat malam hari saya dapat melihat jutaan gugusan bintang dengan jelas dan bahkan milky way dengan jelas tanpa alat bantu apapun. 

Taman Nasional Matalawa
Taman Nasional Matalawa
Destinasi-destinasi wisata yang tak kalah serunya yang sempat saya kunjungi yaitu, Air Terjun Laputi yang seperti muncul di sela-sela bukit yang rimbun akan pepohonan, Danau Laputi dengan fauna uniknya yaitu "Apu", serta Pantai Tarimbang dimana pasir pantainya sangat putih, ombaknya bagus dan semuanya terlihat sangat eksotis di mata saya. 

Pantai Tarimbang
Pantai Tarimbang
Selain destinasi wisata alam, saya pun juga mengunjungi Desa Adat Pariliu, di mana masyarakat lokalnya sebagian besar bermata pencaharian sebagai penenun kain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun