Mohon tunggu...
Anselmus Puasa
Anselmus Puasa Mohon Tunggu... Dosen - nama panggilan Amos

Amos si penggemar film Kung Fu China

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kandidat: Hasrat Berkuasa atau Mengabdi?

23 November 2020   09:09 Diperbarui: 23 November 2020   09:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana dengan profil para kandidat yang ada sekarang ini, apakah jelas terlihat atau masih tersamar, watak Singa dan Rubah pada diri mereka ? Cara mengenalinya, gampang sekali, lihat sepak terjang mereka selama ini, ketika mereka masih menjadi tokoh masyarakat.

Sikap dan perilaku mereka (trade record) jelas terlihat, siapa sebenarnya mereka itu. Apa-apa saja yang telah mereka perbuat, dan apakah yang mereka perbuat itu adalah sesuatu yang mendatangkan damai, sejahtera, ketenangan, kenyamanan bagi masyarakat ? Ataukah jangan-jangan sepak terjang mereka selama ini, menyisahkan banyak masalah dalam kehidupan bersama sebagai satu komunitas dalam masyarakat ?

Cara lain untuk mengenal karakter dari setiap profil figur yang ada, perhatikan (dengar, lihat dan kecap) dengan baik, setiap isyu yang mereka bangun dalam masa-masa kampanye yang digelar oleh setiap figur yang ada. 

Jika isi kampanye mereka adalah suka menjelek-jelekan pimpinan daerah yang baru berlalu, menjelek-jelekkan figur lain, itu pertanda bahwa figur tersebut, adalah calon pemimpin yang kekanak-kanakan, bukan seorang pemimpin yang dewasa. Begitu juga, bila yang dikampanyekan itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal, maka yang bersangkutan adalah seorang pemimpin yang omong kosong.

Sampai di sini, kira-kira dari setiap pasangan calon yang telah menyampaikan visi misi lewat kampanye, lewat debat publik, dan bahkan lewat medsos, kira-kira siapakah yang akan kita pilih sebagai pemimpin kita  ? Sulit diprediksi ataukah gampang saja ? Melihat sepak terjang para kandidat dengan tim-tim suksesnya, terdapat varian gerak dan gayanya. 

Ada kandidat yang emosional, semangatnya berapi-api, bak pahlawan yang berdiri dengan segudang janji untuk memperjuangkan rakyat yang selama ini dinilai tersakiti dan terzalimi. Sedangkan kandidat yang lain bermain lebih halus, tidak tempramental, santun dan penuh wibawa, mencari dukungan warga masyarakat.  

Ada juga yang tampil kontroversial dan provokatif, dengan segudang hujatan kepada para pesaingnya. Apa pun yang kandidat dan tim sukses lakukan, semuanya hanya dan demi mencari dukungan dari warga yang punya hak pilih.

Serigala Berbulu Domba

Dari varian gerak dan gaya  selama ini yang dipertontonkan oleh para kandidat bersama tim suksesnya, paling tidak sudah mulai bisa terbaca, kira-kira kandidat manakah yang benar-benar bisa menjadi pemimpin yang baik, yang siap mengabdi, dan bersedia melayani seluruh kepentingan rakyat/masyarakat yang ada.

Akan tetapi, jangan kita melupakan satu hal penting bahwa terkadang untuk mendapatkan sesuatu, orang rela melakukan apa saja, asalkan yang didambakan itu, didapatinya.

Kita semua tentu ingat akan ungkapan "serigala berbulu domba." Ungkapan ini, mau mengingatkan kita, bahwa tidak semua orang itu tulus, jujur dan baik hati. Termasuk mereka yang sekarang lagi mencalonkan diri sebagai pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun