Secangkir kopi sore itu
Sembari duduk bersandar ditepian pantai
Ditemani sang mentari
Yang mulai beranjak pergi
      Deburan ombak yang menghantam karang
      Sepoi angin yang menggoyangkan dedaunan
      Serta kehadiranmu disampiku
      Membuatku seolah ingin menghentikan waktu
Nyaman...
Begitulah kata yang mampu menggambarkannya
Ku temukan ketenangan
Seolah harapan untuk selalu bersamamu adalah keabadian
      Dan kini...
      Aku kembali bersandar ditepian pantai
      Menatap senja yang kian memudar
      Bersama deburan ombak yang memukul karang
Dan secangkir kopi ini
Mengingatkanku akan tawamu kala itu
Senyum damaimu
Juga pelukan hangatmu
      Ah rasanya benar-benar seperti dulu
      Tapi tetaplah berbeda
      Nyatanya aku sekarang sendiri
      Benar-benar sendiri tanpa hadirmu
Bukan karena kau tak mau ikut denganku
Menghabiskan secangkir kopi
Namun kemauan Tuhanlah
Aku diharuskan sendiri karna kau sudah pergi
      Terkadang aku berpikir
      Ternyata pertemuan kita secepat ini
      Seperti secangkir kopi sore ini
      Yang ku teguk habis bersama hilangnya senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H