Mohon tunggu...
Dian Rahmawati (anra)
Dian Rahmawati (anra) Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi prodi Sastra indonesia di universitas Pamulang.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Sepucuk Surat untuk Mara

4 Juli 2023   23:50 Diperbarui: 5 Juli 2023   00:17 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by pinterest (RM of BTS)

"Sudah jangan sedih anak mama yang paling cantik. Cup..cupp.. nanti mama suapin dimsum deh yaaa, anakku," ujar mama Mara sembari tangan yang sudah sedikit keriput itu mengelus surai Mara dengan sangat lembut.

"aku maunya Mas Saga,"

Hatinya selalu memilih Saga, tetapi di atas Hatinya, ada kedua orang tua yang mengendalikan semuanya dan bertolak belakang dengan apa mau sang pemilik hati.

Mara di rias dengan tampilan sedikit natural. Mata sembabnya itu berusaha di tutupin dengan foundation, bedak dan juga beberapa riasan berwarna natural. Mara sangat cantik, di hari bahagia karena ulang tahunnya tetapi sayangnya kebahagiaan itu berubah menjadi rasa sedih karena pernikahannya dengan Janu.

Pernikahan berlangsung, Mara di atas altar dengan senyum palsunya itu bersama dengan Janu, sedangkan Saga, ia di bawah, memandang keduanya, memandang kakak dan pujaan hatinya itu di atas sana. Tetapi pada akhirnya, Saga memilih pergi ke toilet, dan menangisi rasa sakit itu.

Rasa sakit Ayahnya sudah terbalaskan semua. Saga sudah merasakan rasa sakit yang amat menusuk dadanya itu, tetapi apakah sebenar Saga pantas mendapatkan pembalas dendaman ini? Ayahnya tak perduli dengan itu, lagipula disisi lain ia juga sangat Bahagia bisa menikahkan anak sulungnya itu dengan anak direktur perusahaannya itu, yang dimana Ayah Saga juga sudah menganggap Mara sebagai anak nya dan sangat menyayanginya, tetapi kasih ayah Saga tak seluas Kasih Saga kepada Mara.

Pernikahan hanya di lakukan sehari, lalu setelah matahari terbenam, semua sudah selesai. Ada salah satu sahabatnya yang setia menemani Mara, Adisti. ia membantu banyak Mara ketika di atas altar. Ia juga akan yang mengantarkan Mara sampai rumah baru, untuk membantu melepaskan Gaun putih yang sangat megah itu. Tetapi sebelum pergi, Adisti datang dengan 1 paperbag kecil berwarna pink pastel.

"Mar, ini dari someone. Buka nya ketika kamu sudah tidak repot lagi yaa," ujar Adisti dengan wajah senang

"Dari siapa Dis?"

"Tak boleh ku beri tahu sebelum kamu sudah tak repot lagi. Ayo segera pulang, lalu kita buka kado ini untuk pertama, untuk pembukaan membuka kado pernikahan," jawab Adisti sembari tertawa kecil.

Janu yang baru saja bertemu dengan rekan kantornya itu, langsung mendekat ke istrinya dan membantunya berjalan, menuntunnya ke arah mobil hitam fortuner miliknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun