Siaran televisi ini menghadirkan dua perempuan cantik yang tak henti hentinya mengumbar senyuman indah laiknya mewakilkan setiap pulau yang Indah tentang Indonesia.Â
Usai mengantarkan Indonesia sebagai negara terindah di dunia, kedua host ini menyapa reporternya yang sedang berada di Denpasar Bali untuk melaporkan secara langsung suasana di Nusa Dua Bali menjelang pembukaan KTT G20 2022.
Deretan pesawat pesawat presiden di Denpasar Bali, dan puluhan Kepala Negara non anggota G20, serta tamu undangan yang berasal dari berbagai belahan dunia seolah tidak memperlihatkan bahwa Indonesia pernah pula ikut merasakan pandemi Covid19, suatu masa yang meluluhlantakkan kehidupan dunia. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai neraka kecil di dunia.Â
Saya bahkan kepikiran dan sulit membayangkan apakah suasana di Denpasar Bali itu yang tengah menghiasi televisi nasional serta televisi asing benar adanya? Apakah itu bukan sekadar ilusi atau semata mata hanya mimpi?Â
Pada setiap timeline, reels atau FYP media sosial berbasis video pertamakali kita disuguhkan oleh visual amatir saat pesawat angkut C-17 Globemaster Angkatan Udara terbang rendah di udara Denpasar Bali lalu jelang sore kembali pesawat terbang serupa yang berasal dari Italia, Perancis, Inggris dan China berdatangan yang juga terbang rendah sebelum akhirnya mendarat di tanah air Indonesia.Â
Pesawat pesawat ini mengangkut kendaraan, persenjataan, peralatan dan pasukan pengamanan yang akan mengawal kepala negara mereka selama mengikuti KTT G20 di Indonesia.Â
Selang tiga hari kemudian, layar-layar media sosial mulai dihiasi oleh kedatangan kepala negara G20 beserta rombongannya.Â
"Yang Mulia, Para Pemimpin, selamat pagi, hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka.
Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia. Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini.
Para pemimpin yang saya hormati.
Dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi COVID-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi. Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang." Ucapan Presiden Jokowi, mengawali pembukaan KTT G20 di hadapan para pemimpin dunia.