Konteks juga sangat penting dan mutlak bagi kemungkinan dilakukannya alih/transfer generalisasi hasil/temuan penelitian pada konteks yang lebih luas, atau yang lazim dikenal dengan konsep "keteralihan" (transferability). Jika dalam penelitian kuantitatif upaya untuk menyusun/merumuskan generalisasi lintas-populasi dilakukan menggunakan prosedur meta-analisis (Hunter & Schmidt, 1990; Glass, 1976; Farisi, 2022), maka dalam penelitian kualitatif penyusunan/perumusan generalisasi lintas-konteks bisa dilakukan menggunakan prosedur "analisis perbandingan" (comparative analysis) dengan tetap mempertimbangkan kesepadanan antar-konteks penelitian dengan segala karakteristiknya (Glaser & Straust, 2006).
Melalui analisis perbandingan lintas-konteks ini, generalisasi hasil/temuan penelitian tidak lagi terbatas penerapannya hanya dalam tapal-batas konteks awal penelitian, melainkan bisa diterapkan dalam konteks yang lebih luas, juga memiliki daya-jelas yang lebih besar, dan daya-prediksi yang juga lebih baik. Dalam istilah Glaser & Straust (2006), analisis perbandingan yang memungkinkan sebuah generalisasi yang semula bersifat "a closed awareness context" bisa menjadi "an open awareness context" (p.24-25) dinamakan "Generating Theory".
Semoga menginspirasi.
Tangsel, 15 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H