Mohon tunggu...
Annisa Wardani
Annisa Wardani Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Kemampuan Motorik Haus Anak Usia Dini Melalui Bermain Kolase dengan Media Daun Jeruk

1 Februari 2023   07:49 Diperbarui: 1 Februari 2023   07:55 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB I

  • PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Anak usia dini adalah anak yang berusia 0 sampai 6 tahun. Perkembangan usia dini anak harus terus diupayakan menjadi langkah strategis hal ini dikarenakan usia paling peka untuk mendapatkan kecerdasan yang berkualitas bagi anak. Usia dini merupakan titik tolak paling strategis untuk mengukir kualitas seorang anak di masa depan. Anak kaya akan daya khayal, pikir, rasa ingin tahu dan kreativitas tinggi. Pada usia dini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik menjadi lebih besar dan perkembangan kemampuan berbahasa, kognitif, motorik dan moral.  Perkembangan motorik sendiri dibagi menjadi dua yaitu motorik halus dan motorik kasar.

Pertumbuhan dan perkembangan itu tidak akan muncul begitu saja, tapi harus di stimulus dengan baik, agar pertumbuhan dan perkembangan dapat tercapai dengan maksimal sesuai dengan usianya. Pertumbuhan fisik anak terutama Motorik halus sangatlah penting untuk anak usia dini, semakin baik kemampuan motorik halus anak membuat anak dapat berekspresi mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya, anak akan lebih terampil dalam membuat suatu karya.

Kemampuan motorik halus mencakup kemampuan mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Kemampuan motorik halus anak agar dapat optimal maka diterapkan bermain sambil belajar.


 

Menurut Yuliani Nurani Sujiono, dkk (2010:01) motorik adalah semua gerakan yang didapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan  dan pengendalian gerak tubuh, sedangkan motorik halus adalah yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti ketrampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan. .

Yang perlu kita ingat adalah bahwa setiap anak yang lahir membawa potensi, tinggal bagai mana kita untuk menggalinya supaya anak berkembang sesui dengan potensinya, oleh karena itu guru dituntut untuk bisa melihat potensi induvidu-individu dari setiap anak dari latar belakang dan karakter yang berbeda beda.Para ahli pendidikan anak di dalam risetnya menyatakan bahwa cara belajar yang paling efektif ada pada permainan anak, yaitu dengan bermain di dalam kegiatan belajar mengajarnya.

Menurut Tadzkirotun Musfiroh (2008:01) bermain adalah  kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Dalam bermain ia dapat mengembangkan otot besar dan otot halusnya (motorik kasar dan motorik halus), meningkatkan penalaran dan memahami keberadaannya di lingkungan teman sebaya, membentuk daya imajinasi dengan dunia sesungguhnya, mengikuti peraturan, tata tertib serta disiplin yang tinggi.

Pertumbuhan fisik anak terutama motorik halus sangatlah penting untuk anak usia dini, semakin baik kemampuan motorik halus anak membuat anak dapat berekspresi mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya. Perkembangan ketrampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai faktor mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbingan, motivasi, setiap ketrampilan harus dipelajari secara individu, dan sebaliknya ketrampilan dipelajari satu demi satu. Apabila ada salah satu faktor tidak ada, maka perkembangan ketrampilan jasmani anak akan berada di bawah kemampuannya.

Namun perkembangannya tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan motorik halus pada setiap anak berbeda  hal ini disebabkan  pada dasarnya  anak bersifat individual, Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental. Agar anak dapat mengusai suatu kemampuan diperlukan kemampuan yang lain yang mendasarinya. Dalam mengembangkan potensi  anak harus diberi kesempatan  untuk mengembangkan seluruh jenis kecerdasan  yang  ada.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun